Mohon tunggu...
Fitriah
Fitriah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar menulis sampai mati

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kartu Tri Masuk Pelosok Desa? Ini Manfaatnya bagi Negara

23 Juni 2020   00:32 Diperbarui: 23 Juni 2020   00:23 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto diambil dari www.tri.co.id

Bondowoso merupakan kota kecil yang terletak bagian timur Provinsi Jawa Timur. Kota terpencil yang tak banyak dikenal oleh orang lain. Kota ini dikelilingi oleh Gunung Argopuro, Ijen dan Raung.. Berdasarkan data BPS Bondowoso tahun 2020, penduduknya hanya sekitar 778.789 orang

Warga Bondowoso menyebut kota ini dengan kota pensiun. Alasannya karena kota ini cukup sepi dari lalu lalang kendaraan. Ada juga yang menyebut kota ini sebagai kota tape. Karena banyak warga yang menghasilkan makanan tape.

Bahkan, kota Bondowoso sempat disebut dengan kota karapan sapi. Sebab, dahulu kerap ada kegiatan karapan sapi. Untuk meneguhkan sebagai kota karapan sapi, pintu masuk menuju Bondowoso dibangun patung adu sapi. Yakni di jalur arak-arak.

Hanya saja, patung tersebut sudah hilang seiring dengan perkembangan zaman. Bondowoso tak lagi dikenal dengan kota karapan sapi. Bahkan, hampir tak pernah ada kegiatan karapan sapi di kota ini.

Terbaru, kota ini menamakan dirinya sebagai republik kopi. Kota yang memiliki kekayaan alam berupa perkebunan kopi. Banyak masyarakat yang berkebun sebagai petani kopi. Sebutan ini terus menggema seiring dengan kemajuan teknologi.

Nama Republik Kopi Tenar Melalui Internet

Kecanggihan teknologi tak hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan. Namun, warga pelosok juga sudah bisa menikmatinya. Internet sudah bisa diakses walaupun berada di atas pegunungan. Tak terkecuali di Bondowoso.

Misalkan, kartu Tri Indonesia sudah masuk Bondowoso dengan signal yang memadai. Akses mudah ini semakin membuat kota Bondowoso menjadi terkenal. Terutama dalam sebutan sebagai republik kopi.

Bila kita mengetik nama "Republik Kopi" di mesin pencari google, maka yang muncul adalah kabupaten Bondowoso. Warga Bondowoso bangga dengan sebutan baru tersebut. Sebab, mereka memiliki semangat baru dalam memperkenalkan potensi daerahnya.

Potensi kopi di Bondowoso terdapat di berbagai Kecamatan, mulai dari Kecamatan Ijen dengan keunggulan kopi arabika. Di Kecamatan Pakem dan Kecamatan Maesan yang dekat dengan pegunungan argopuro dan kecamatan lainnya.

Salah satu produk kopi Bondowoso yang dijual secara daring
Salah satu produk kopi Bondowoso yang dijual secara daring

Bahkan, masyarakat tak hanya sebagai petani, namun juga sudah bertambah penjadi penjual kopi secara daring. Biasanya, mereka menjual kopi secara glondongan. Namun sekarang sudah berubah.

Mereka panen kopi, lalu diolah hingga dipacking dengan rapi. Setelah itu, dijual di sejumlah marketplace. Tak heran kesejahteraan mereka bisa bertambah. Semua ini  berkat internet yang sudah terjangkau di daerah pedesaan.

Di bawah gunung, warga Bondowoso sudah bisa mengakses internet melalui gawai yang mereka miliki. Kartu Tri juga menjadi pilihan mereka karena memiliki keunggulan paket kuota internet unlimited. Masyarakat di daerah pedesaan sudah bisa kalahkan jarak dengan perkotaan.

Dari rumahnya, warga Bondowoso sudah bisa mengunggah foto tentang potensi desa, tentang kopi, wisata dan lainya di media sosial. Bahkan, mereka juga sudah bisa berjualan berbagai produk. Tak heran, nama Bondowoso semakin dikenal oleh masyarakat luas. Tak hanya Indonesia, namun hingga luar negeri.

Muncul Berbagai Wisata Baru di Bondowoso

Dulu, tak ada yang kenal dengan nama Kabupaten Bondowoso. Suatu saat, penulis pernah melakukan perjalanan ke Kota Kediri untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris pada tahun 2008 lalu.

"Mas darimana?" kata salah seorang temanku yang berasal dari Sulawesi.

"Dari Bondowoso mas," jawabku.

"Bondowoso itu dimana ya, baru dengar," ucapnya membuatku merasa janggal.

"Bondowoso masuk Jawa Timur, dekat Banyuwangi," balasku.

Dari pertanyaan itu, aku menjelaskan tentang Bondowoso. Aku menerangkan, Bondowoso kota dengan penghasil tape. Kota yang terdapat wisata alam luar biasa, yakni gunung ijen dan lainnya. Barulah mereka mengerti tentang Bondowoso dan tertarik ingin berkunjung ke Kawa Ijen.

Hari ini, seiring dengan kecanggihan teknologi, internet sudah masuk desa, nama Bondowoso sudah tak asing lagi.  Muncul banyak wisata di Kabupaten ini . Destinasi wisata tersebut dipromosikan melalui media sosial Instagram, facebook, twitter, blogger dan lainnya.

Contoh, ada kampung wisata rengganis, kampung kopi, puncak scorpio dan lainnya. Bahkan, banyak desa yang terus berinovasi karena internet sudah masuk desa. Mereka membuat website hingga akun media sosial untuk mempromosikan potensi desanya. Selain itu, juga membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis)

Tempat wisata baru di Bondowoso yang sempat viral di media sosial
Tempat wisata baru di Bondowoso yang sempat viral di media sosial

Awalnya, tempat wisata itu tidak diketahui, namun setelah foto destinasi itu diunggah di media sosial, semua orang semakin mengenal dan tertarik untuk datang ke Bondowoso.

Sekarang, Bondowoso tak hanya menjadi kota dengan sebutan republik kopi. Namun juga kota destinasi wisata alam. Setiap tahun, wisatawan domestik dan mancanegara datang ke kota ini untuk menikmati potensi wisata alam.

Dari rumahnya, para generasi milenial turut menyebarkan potensi wisata Bondowoso.  Mereka tak perlu jauh-jauh ke kota hanya untuk mengakses internet. Sebab, sudah tersedia di rumah masing-masing.

Dari layar gawai mereka, para generasi milenial itu sudah menembus jarak, ruang dan waktu. Jaringan 3 Indonesia sudah mampu #KalahkanJarak antara kota dengan desa, antara gedung-gedung megah dengan bukit pegunungan.

Peran Tri dalam Memajukan Pariwisata Indonesia

Berdasarkan data dari www.tri.co.id, jaringan 3 Indonesia sudah beroperasi di 313 Kabupaten yang mencakup sekitar 200 juta penduduk. Mereka dari 3000 kecamatan, 33.000 lebih desa. Bahkan, juga didukung dengan  teknologi 4.5 G LTE. Keunggulan kartu ini bisa dilihat di https://bit.ly/2XqKZMI 

Produk tri AlwaysOn  banyak digemari oleh generasi milenial yang hampir memiliki media sosial. Baik Instagram, facebook twitter maupun blog. Generasi milenial hari ini begitu menyenangi travelling. Mereka foto di tempat wisata, lalu membagikan foto itu di media sosial.

Tri memiliki peran untuk terus memberikan kemudahan bagi generasi milenial dalam mengakses internet. Sebab, mereka yang turut mempromosikan potensi wisata hingga dikenal oleh semua kalangan.

Namun, apakah cukup disitu peran  Tri sebagai penyedia layanan telekomunikasi selular? Tentu tidak. Banyak peran lain yang harus dilakukan guna turut memajukan potensi pariwisata Indonesia.

Pertama, Tri perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah, misal Pemkab Bondowoso untuk turut mempromosikan pariwisata. Sinergitas ini diperlukan untuk membangun destinasi wisata berbasis digital.

Kedua, tak hanya memberikan kemudahan mengakses internet pada generasi milenial, namun juga memberikan pengetahuan, keterampilan dalam dalam mempromoskan pariwisata. Misal, membuat kegiatan bersama anak muda tentang kepariwisataan.

Ketiga, membangun komunikasi dengan para pengelola pariwisata. Sebab, beberapa pengelola pariwisata sudah mendigitalisasi obyek wisata, seperti pemesanan tiket daring dan lainnya. Tri bisa memberikan edukasi pada para pengelola pariwisata bagaimana cara mempromosikan wisata melalui internet.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun