Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Amboi Pepaya Emasku Sudah Berbuah, Ini Manfaatnya

30 Maret 2024   10:12 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kala pepaya kuning yang ditanam mulai berbuah, kala itu hati pun menjadi  bertambah senang (dokpri Greg Nafanu)

Amboi, senangnya. Pepaya kuning atau sering disebut juga dengan nama pepaya emas menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kini telah berbuah dan sebentar lagi sudah bisa panen.

Sayangnya, dari 10 pohon yang ditanam ternyata hanya dan  pohon yang tumbuh baik dan bertahan hingga kini.  

Jumlah buah pohon pertama sebanyak 21 buah. Pohon kedua hanya memberi 12 buah. 

Namun bakal ada tambahan buah karena terus tumbuh bunga dan buah muda pun bermunculan.

Senang juga, sebab benih yang diambil dari pepaya salah satu teman di Bukit Jambi. Way Kanan, Lampung bisa berbuah di pekaranganku.

Ya, pekarangan yang tanahnya gersang, berbatu karang dan harus menggali lubang yang lumayan dalam dan lebar kalau mau menanam pohon.

Memang, banyak buah pepaya yang bisa dibeli di supermarket atau pasar tradisional dengan kualitas yang oke punya. 

Hanya saja, bagi yang hobi menanam, rasanya hasil panen sendiri jauh lebih enak dan 'banyak ceritanya'.

Bermacam buah pepaya yang sering dikonsumsi seperti California, Red Lady, atau pepaya varitas lokal yang bisa didapatkan di pasar. 

Pepaya Kuning

Pada dasarnya, pepaya yang sudah matang itu akan berwarna kuning. 

Namun yang namanya pepaya kuning, kulitnya sudah berwarna seperti itu sejak masih muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun