Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Negatif Covid-19, Kamu Seneng atau Senep?

21 Maret 2020   11:36 Diperbarui: 21 Maret 2020   13:40 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan ibu negara, Iriana, saat memberikan keterangan tentang hasil tes Covid-19 yang sebelumnya dijalani | IG Jokowi

Paling tidak melihat kecenderungan penghuni +62 yang secara sengaja atau tidak terkesan sukar meninggalkan essence orientasi politik dalam setiap penilaian. 

Hal itu kerap menghasilkan pembelaan terhadap siapapun yang sejalan dan begitu juga sebaliknya, hujatan kepada yang berlawanan. Sehingga hasil penilaian seseorang terhadap sosok akan mudah ditebak dari posisinya, bersesuaian orientasi politiknya kah atau berseberangan.

Kontra Jokowi akan selalu melihat tindakan Jokowi sebagai suatu hal yang salah, setidaknya kurang tepat. Pra Ahok pun akan bersikap sinis terhadap langkah Anies dalam menangani problem di Jakarta. 

Begitu juga dalam kasus corona. Di media sosial, orang fasih dalam mengkritik dua sosok di atas. Memang ada yang melayangkan kritiknya secara obyektif, berdasarkan kondisi dan fokus pada permasalahan. Namun tak kalah banyak yang sebaliknya. 

Benar adanya jika dikatakan bahwa penjelasan bertele-tele tak akan digubris oleh seorang pembenci. Dan sebaliknya, penjelasan pun tak diperlukan kepada seorang pecinta, sebab dia akan membela bagaimana pun situasinya.

Maka dari itu, hingga kini saya masih sukar menerima pernyataan bahwa masyarakat kita sudah dewasa dalam berpolitik. Setidaknya, nggak semuanya. Dan kedewasaan berpolitik ternyata tak selalu berbanding lurus dengan strata seseorang, baik pendidikan, ekonomi atau strata lainnya.

Sebab banyak yang bertitel, namun masih kerap nyinyir ke sana sini bahkan bermodal berita palsu. Jadi bertumpuk-tumpuk kan pilonnya. Titelnya sungkan juga kali dipakai oleh orang seperti itu.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun