Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Hitung Mundur 22 Mei : Quo Vadis Aksi Kedaulatan Rakyat

20 Mei 2019   20:10 Diperbarui: 21 Mei 2019   03:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Jumat (18/5/2019) | Dok. Tribunnews

Yang Mendukung Aksi Massa dan Yang Tidak

Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis mengklaim akan ada ratusan masjid di ibu kota yang membuka diri bagi para peserta aksi mulai dari menyediakan tempat menginap sampai dengan pengadaan dapur umum. 

Sementara itu, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menyatakan bahwa peserta aksi hanya terdiri dari para alumni 212 dan FPI yang dikatakannya sudah ompong. 

Baca juga : Takbir dan Delegitimasi

Sebagaimana diberitakan, Partai Demokrat sebagai pendukung Prabowo - Sandi di Pilpres sebulan lalu sudah menyatakan tak akan ikut dalam aksi. Hal itu disampaikan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di sela proses rekapitulasi tingkat nasional KPU RI, di Jakarta, Senin (20/5). Demikian diberitakan CNN.

Sekutu Gerindra lain, PAN, masih menahan diri dalam bersikap. Zulkifli Hasan hanya menyatakan akan memberikan sikap resmi partai yang dipimpinnya pada 21 Mei mendatang.

Namun sepertinya ada kisi-kisi jawaban atas sikapnya menilik pernyataannya kepada media.

"Nanti tanggal 22 (Mei), siapapun yang menang, kita ucapkan selamat. Yang belum ada hak, bisa ke MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Zulhas sebagaimana dikutip Tempo.

Sementara itu, penolakan aksi dikeluarkan oleh beberapa organisasi masyarakat seperti Pemuda Pancasila dan Front Betawi Rempug (FBR) di Bekasi, penolakan belasan ormas di Pemalang, Jombang dan beberapa daerah lainnya. Hal serupa di perlihatkan oleh PBNU dan Muhammadiyah.

Baca juga : NU Itu Mesti Gayeng, Kalau Nggak Gayeng Berarti UN

PBNU menegaskan tidak akan mendukung Aksi Kedaulatan Rakyat tersebut. Bahkan garda kepemudaan NU, GP Ansor DKI menyatakan komitmennya untuk ikut serta dalam proses pengamanan bersama TNI dan Polri dengan mengerahkan Banser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun