Yang Mendukung Aksi Massa dan Yang Tidak
Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis mengklaim akan ada ratusan masjid di ibu kota yang membuka diri bagi para peserta aksi mulai dari menyediakan tempat menginap sampai dengan pengadaan dapur umum.Â
Sementara itu, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menyatakan bahwa peserta aksi hanya terdiri dari para alumni 212 dan FPI yang dikatakannya sudah ompong.Â
Baca juga : Takbir dan Delegitimasi
Sebagaimana diberitakan, Partai Demokrat sebagai pendukung Prabowo - Sandi di Pilpres sebulan lalu sudah menyatakan tak akan ikut dalam aksi. Hal itu disampaikan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di sela proses rekapitulasi tingkat nasional KPU RI, di Jakarta, Senin (20/5). Demikian diberitakan CNN.
Sekutu Gerindra lain, PAN, masih menahan diri dalam bersikap. Zulkifli Hasan hanya menyatakan akan memberikan sikap resmi partai yang dipimpinnya pada 21 Mei mendatang.
Namun sepertinya ada kisi-kisi jawaban atas sikapnya menilik pernyataannya kepada media.
"Nanti tanggal 22 (Mei), siapapun yang menang, kita ucapkan selamat. Yang belum ada hak, bisa ke MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Zulhas sebagaimana dikutip Tempo.
Sementara itu, penolakan aksi dikeluarkan oleh beberapa organisasi masyarakat seperti Pemuda Pancasila dan Front Betawi Rempug (FBR) di Bekasi, penolakan belasan ormas di Pemalang, Jombang dan beberapa daerah lainnya. Hal serupa di perlihatkan oleh PBNU dan Muhammadiyah.
Baca juga : NU Itu Mesti Gayeng, Kalau Nggak Gayeng Berarti UN
PBNU menegaskan tidak akan mendukung Aksi Kedaulatan Rakyat tersebut. Bahkan garda kepemudaan NU, GP Ansor DKI menyatakan komitmennya untuk ikut serta dalam proses pengamanan bersama TNI dan Polri dengan mengerahkan Banser.