Konsep karma adalah sering digunakan untuk menjelaskan konsep balas budi atau hukuman atas perbuatan seseorang yang berakibat pada kehidupan masa depannya. Sebaliknya, konsep Takdir adalah Ketetapan Tuhan menjadi prinsip dasar yang mengatur perjalanan hidup manusia selama di dunia.
Konsep Karma meyakini bahwa perbuatan seseorang dalam kehidupan ini akan mempengaruhi nasib mereka dalam kehidupan selanjutnya. Hal ini berimplikasi bahwa individu akan mengalami konsekuensi positif atau negatif yang disebabkan oleh perbuatan mereka di masa lalu.
Â
Namun konsep takdir atau ketetapan tuhan, perspektifnya berbeda. Ini merujuk pada keyakinan bahwa Tuhan adalah sang pencipta yang maha kuasa dan mengatur segala hal dalam alam semesta. Tuhan telah menentukan segala sesuatu dalam hidup manusia, termasuk kebahagiaan, penderitaan, keberuntungan, dan kemalangan. Hanya perbuatan baik dan doa dapat merubah takdir dirinya.
Kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan telah menetapkan takdir setiap individu, dan setiap peristiwa dalam hidup kita telah direncanakan tuhan bagi kita sebelumnya. Oleh karena itu, dalam konsep takdir, perbuatan masa lalu tidak berhubungan dengan nasib di masa depan, karena semua itu sudah ketetapan Tuhan akan begini atau begitu pada dirinya.
Namun,bukan berarti penganut konsep takdir bebas untuk berbuat apa saja tanpa konsekuensi. Konsep takdir mengajarkan prinsip bahwa manusia memiliki kebebasan memilih dan bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Perbuatan manusia harus selalu diarahkan kepada ketaatan kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang baik dan beretika. Bila merasa tersesat segeralah bertobat dan berdoa untuk ampunannya. Maka dia akan aman dalam kehidupannya. Namun Tuhan akan selalu menguji manusia dengan cobaan dan ujian, untuk menetapkan kelulusan manusia mendapatkan surga. Maka perbuatan baik akan dihargai, sementara perbuatan buruk akan diadili di kehidupan setelah kematian.
Dalam Konsep takdir Kita selalu diajarkan untuk menjalani kehidupan dengan etika yang baik, mencari kebaikan, dan memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan dan mengikhlaskan, karena hal ini mendukung perdamaian dan toleransi dalam masyarakat. Maka tidak ada tempat untuk membawa dendam atau mencari balas dendam. Sebaliknya, kita diajarkan untuk memaafkan dengan tulus dan mendoakan kebaikan bagi orang lain bahkan musuh kita sekalipun.
Sekarang terserah anda lebih Menganggap musibah anda sebagai karma ataukah takdir tuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI