Tidak ada yang berbeda dari pagi-pagi sebelumnya.
Kulihat dari jendela, kau masih dalam keadaan bahagia.
Terlihat cerah di langit-langit pagi.
Namun tidak di dalam dirimu sendiri.
Setiap orang adalah pembohong ulung terhadap dirinya sendiri.
Kau juga, seperti pagi-pagi sebelumnya.
Aku selalu tersenyum di dalam hati
saat kau berbohong ketika aku sudah mengetahui kebenarannya.
Tuhan selalu memberi lelucon unik
di saat aku sedang tertidur pulas;
di saat keadaan enggan membaik;
di saat perasaan hanya bersisa cemas.
Daun-daun gugur menguning dan mulai kering.
Tadi sempat kutinggalkan tanya sebelum tertidur.
Isi kepalaku tandas, lesap dan pening.
Semoga ketika bangun nanti, mencintaimu hanyalah bunga tidur.