Perjalanan pulang menuju entah,
setelah aku tertidur di kebun bunga penuh mawar.
Bermimpi mencintaimu sampai lelah,
kemudian menyerah, pergi dan perlahan memudar.
Kisah kita tidak akan berarti apa-apa
jika aku tidak mempuisikannya.
Disajikan dengan begitu sederhana
dan kata pernah menjadi peran utamanya.
Perjalanan pulang menuju entah,
terseok-seok, sempoyongan dan semakin melemah.
Luka di tubuh, sakitnya di hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!