Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi kerugian akibat serangan hama, Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menghadirkan inovasi pengendalian hama bagi para petani di Sidoarjo. Inovasi ini berawal dari permintaan warga Desa Plaosan, Wonoayu, yang membutuhkan alat pengusir hama untuk melindungi tanaman mereka.Â
Inovasi alat dari IMERCY (Instrumentation And Energy Research Community) UNAIR menjadi solusi efektif dan ramah lingkungan untuk meningkatkan hasil panen serta kesejahteraan petani.Â
Langkah ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 15 (Kehidupan di Darat) dengan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Sebagai bentuk komitmen UNAIR dalam mendukung petani, serangkaian kegiatan telah dilakukan untuk memperkenalkan inovasi ini.Â
Bantuan UNAIR kepada petani telah berlangsung dua kali. Pertama, pada September 2024 dengan sumbangan alat pengukur kadar kimia tanah guna meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Kedua, pada 23 Februari 2025 dengan pemberian alat pengusir hama berbasis teknologi ultrasonic yang ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.Â
Teknologi ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara frekuensi tinggi yang mengusir hama tanpa merusak tanaman atau mencemari lingkungan.
Acara ini dihadiri oleh Perangkat Desa Plaosan, Sekretaris Camat Wonoayu, Tim Pengendali Hama Kabupaten Sidoarjo, NGO Gerakan Pembaharu, serta SDGs Center dan IMERCY UNAIR.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kecamatan Wonoayu berharap pemerintah setempat dapat berkolaborasi lebih lanjut dengan UNAIR untuk menerapkan teknologi canggih demi kesejahteraan petani.
"Anggaran yang ditetapkan untuk ketahanan pangan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan inovasi seperti ini. Jika alat ini terbukti efektif di Desa Plaosan, mengapa tidak dikembangkan lebih luas melalui kolaborasi antara pihak kampus dan pemerintah desa? Dengan demikian, kita dapat menciptakan lebih banyak teknologi yang bermanfaat bagi para pahlawan tanpa tanda jasa, yaitu petani," ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, UNAIR tidak hanya berperan sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang nyata bagi masyarakat.Â
Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI