Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jatah Kue Tambang untuk Perguruan Tinggi

6 Februari 2025   13:00 Diperbarui: 6 Februari 2025   13:00 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Artificial Intelligent

Dunia pendidikan tinggi kembali menjadi sorotan publik setelah viralnya wacana pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) kepada perguruan tinggi. 

Isu ini menuai perdebatan di tengah masyarakat, dengan ragam pro dan kontra ramai menghiasi jagat media sosial.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menanggapi isu tersebut dengan sikap hati-hati saat ditemui di Yogyakarta. "Jadi kajian-kajian yang tepat itu perlu dilakukan, dan ini sekarang sedang dilakukan. Sehingga kalau hemat saya kita jangan buru-buru menetapkan ini boleh atau tidak boleh," (4/2/2025).

Meski belum ada keputusan resmi, perbincangan mengenai kemungkinan perguruan tinggi mengelola wilayah pertambangan telah memicu respons beragam dari kalangan akademisi, pemerhati lingkungan, dan masyarakat luas. 

Pendukung wacana ini menilai langkah tersebut bisa menjadi solusi untuk mendorong inovasi dan pendanaan riset. Namun, di sisi lain, tak sedikit yang khawatir kebijakan ini justru dapat mengalihkan fokus perguruan tinggi dari misi utamanya sebagai lembaga pendidikan.

 

Gerakan Keberlanjutan dan Peran Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Tambang

"Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama" -- Lao Tzu

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah mengalami tren menuju gaya hidup berkelanjutan yang lebih terfokus pada tiga aspek utama: people, planet, and prosperity. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu organisasi yang paling memiliki otoritas di dunia telah menginisiasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menjadi panduan global untuk mencapai dunia yang lebih baik.

Perguruan tinggi sebagai rumah bagi ilmuwan dan pusat keunggulan (center of excellence) diharapkan dapat berperan lebih signifikan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. 

Dalam konteks pemberian "kue tambang", perguruan tinggi dapat menjadi aktor penting dalam proses bisnis pengelolaan tambang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini bukan tanpa alasan.

Pertama, perguruan tinggi sebagai rumah dari ilmu pengetahuan membutuhkan lahan praktik untuk mengaplikasikan keilmuan yang telah dipelajari. Oleh karena itu, pengelolaan tambang oleh perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang berjalan lebih konkret dan tepat guna, sekaligus membuka lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keilmuan.

Kedua, pengelolaan tambang yang efisien membutuhkan adaptasi teknologi yang pesat. Digitalisasi dan modernisasi mesin adalah aspek vital dalam pengelolaan dan pengembangan tambang secara efisien. 

Inovasi teknologi ini akan sulit dicapai tanpa adanya riset dan pengembangan yang kuat, yang selama ini menjadi bagian dari proses bisnis sehari-hari di dunia perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki keahlian dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menjalankan riset yang dibutuhkan dalam mendukung kemajuan industri pertambangan yang lebih modern.

Ketiga, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menciptakan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Keberlanjutan bukan hanya sebatas jargon, melainkan merupakan serangkaian langkah konkret yang harus dilakukan dari hulu ke hilir. Perguruan tinggi yang telah terbiasa dengan isu keberlanjutan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan model pengelolaan tambang yang ramah lingkungan. 

Ini bisa diterjemahkan dalam hal penggunaan teknologi bersih, pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, serta pemanfaatan hasil tambang yang lebih efisien dan lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

Studi Kasus dan Inovasi Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Tambang

Contoh nyata dari peran perguruan tinggi dalam pengelolaan tambang sudah terlihat di berbagai negara maju. Misalnya, Universitas Queensland di Australia telah menjalin kemitraan dengan BTech untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan di bidang teknologi pertambangan. 

Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju keunggulan teknologi di sektor pertambangan, dengan menggabungkan penelitian inovatif dan keahlian operasional untuk menetapkan standar baru dalam keandalan dan keberlanjutan industry (deltadunia.com, 2024).

Begitu pula di Kanada, Universitas British Columbia terlibat dalam penelitian mengenai dampak sosial dan ekonomi dari kegiatan pertambangan terhadap komunitas lokal. 

Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator kesehatan utama masyarakat dan keberlanjutan yang akan berfungsi untuk menampung kebutuhan yang sebenarnya dari masyarakat selama perencanaan tambang (industry.gov.au, 2011).

Dengan adanya keahlian-keahlian ini, perguruan tinggi tidak hanya mampu berkontribusi dalam hal pengetahuan dan riset, tetapi juga dapat langsung terlibat dalam praktik industri yang memerlukan inovasi berbasis teknologi tinggi.

Menyongsong Keberlanjutan yang Lebih Baik

Menjadi pengelola tambang bukanlah hal yang mudah. Perguruan tinggi harus menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber daya alam, namun dengan pemahaman ilmiah yang matang, perguruan tinggi dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang besar.

Penerapan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan tambang oleh perguruan tinggi bukan hanya mendukung tujuan SDGs, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan planet ini.

Melalui pengelolaan tambang yang berbasis riset dan teknologi canggih, perguruan tinggi dapat memimpin dalam menciptakan sektor pertambangan yang lebih berkelanjutan, transparan, dan ramah lingkungan. Ini adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga untuk planet dan masyarakat.

Dengan demikian, perguruan tinggi memiliki peran strategis dan penting dalam mewujudkan pengelolaan tambang yang berkelanjutan, yang tidak hanya memfokuskan pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada manfaat sosial dan lingkungan jangka panjang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun