Mohon tunggu...
Zhataksara
Zhataksara Mohon Tunggu... Penulis - Marzha Rezqyta

BA in Linguistics, Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perempuan dan Kerja Lapangan

26 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 26 Desember 2020   12:19 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: Pexels

Halo sobat K3!

Sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat bahwa pekerjaan kasar atau kerja lapangan biasa dikaitkan dengan laki-laki. Sedangkan perempuan dianggap hanya mampu mengerjakan pekerjaan ringan dan 'halus'. Bahkan tak jarang seorang perempuan menjadi bahan omongan jika masih bekerja di luar rumah setelah menikah apalagi jika sudah memiliki anak. Namun, benarkah memang demikian kodrat kita? Well, saya memiliki persepsi lain mengenai hal ini.

Dibesarkan di lingkungan keluarga yang didominasi oleh perempuan membuat saya punya banyak contoh figur perempuan hebat dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang menjadi ibu rumah tangga sekaligus wirausahawan, ada yang menjadi ibu sekaligus wanita karir, ada yang menjadi istri sambil berwirausaha, dan ada pula yang menjadi wanita karir seutuhnya. Semua peran itu tidak membuat mereka kehilangan sisi kewanitaan mereka. Justru hal itu lah yang membuat mereka lebih tangguh. Nyatanya, bekerja bagi perempuan bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan meskipun mereka harus pula menyambil peran lain dalam satu waktu.

Back to the topic, tapi mari kita persempit jangkauannya menjadi pekerjaan proyek atau konstruksi, pekerjaan yang kadang perlu berurusan dengan panas dan debu, pekerjaan yang lebih didominasi lagi oleh laki-laki. Namun, jika dilihat lebih dalam, banyak juga pekerjaan lapangan atau konstruksi yang bisa dilakukan oleh perempuan. Hal ini dapat digolongkan berdasarkan perusahaan tempat bekerja, divisi, dan posisi yang dimiliki.

Jika dilihat dari perusahaan yang terlibat di proyek konstruksi itu sendiri, banyak perempuan yang menjadi owner, konsultan, kontraktor, vendor, supplier, dsb.

Jika dilihat dari divisi atau departemen nya, ada juga perempuan yang bekerja di bagian quality control, HSE, electrical, civil engineer, mechanical, painting & insulation, keuangan & administrasi,  pergudangan (warehouse), operator alat-alat berat, dsb.

Jika dilihat dari posisi atau jabatannya, banyak pekerjaan yang bisa dilakukan oleh perempuan di lapangan, mulai dari tukang sapu, juru masak, camp boss, juru bayar, inspector, supervisor, superintendent, hingga tingkat manajer, bahkan ada juga yang lebih tinggi dari pada itu.

Jika dilihat dari K3, perempuan juga bisa, lho, menjadi bagiannya. Kamu bisa mengikuti pembinaan dan sertifikasi untuk menjadi ahli/teknisi/petugas K3. Beberapa contoh bagian K3 yang bisa kamu ikuti yaitu Ahli K3 Umum, Ahli K3 Damkar, Ahli/Petugas Kimia (Klasikal), Petugas P3K, dan masih banyak lagi.

The point is.. It is possible for women to do something that, let's say, out of the box. Kalau kamu memang seorang penyuka tantangan, maka contoh pekerjaan-pekerjaan di atas bisa kamu coba.

Jika kamu penasaran atau tertarik untuk bekerja lapangan dan mengikuti pembinaan K3, kamu bisa menghubungi PT. Trainers Management Indonnesia, perusahaan penyelenggara Pembinaan dan Sertifikasi K3 yang sudah mendapat izin resmi dari Kemnaker RI dan berpengalaman 12 tahun dalam menyelenggarakan pembinaan K3. Kamu bisa menghubungi kami via Admin TMI atau bergabung di Grup WhatsApp dan Telegram untuk dapat info seputar kegiatan pembinaan K3. Follow juga Instagram dan Facebook kami untuk mendapatkan update seputar K3.

Salam K3!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun