Mohon tunggu...
Martony Calvein Kakomole Kuada
Martony Calvein Kakomole Kuada Mohon Tunggu... Perawat - Motivissioner

Martony Calvein Kakomole Kuada Founder: Perawat Peduli Indonesia "Aku Bangga Jadi Perawat" Owner Copita Coffeeshop Owner: Copita CoffeeShop "The Legendary Coffee Taste"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Pane, Semua Ada di Sini

17 Februari 2018   09:06 Diperbarui: 17 Februari 2018   09:46 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat Sumatera Utara, terutama yang berada di pantai timur biasanya akan sangat kesulitan menemukan pantai dengan eksotime yang mempesona. Karakter pantainya yang berlumpur membuat keindahan pantai disana hanya bisa dinikmati dengan mata semata. Sedangkan airnya keruh dan kurang bersahabat untuk Anda yang gemar berendam.

Kalaupun ingin menikmati pantai dengan beragam panoramanya, harus bergeser ke pantai barat yang membutuhkan waktu 10-12 jam. Atau menyeberang ke beberapa pulau yang sebahagian menjadi batas luar republik ini.

Pantai barat memiliki eksotime yang mempesona. Yang paling populer saat ini adalah gugusan pantai di sepanjang Pandan, Sibolga dan Barus.

Salah satunya Pantai Pulau Pane.

Secara pribadi saya sangat merekomendasikan siapapun Anda yang gemar bepergian untuk datang kesini. Ada banyak yang akan Anda dapati hanya dengan memarkirkan mobil di satu titik pemberhentian.

Saat terkahira saya kunjungi ketika pergantian tahun 2017-2018 kemarin, masuk ke kawasan wisata ini belum dikuyik retribusi. Bahkan, parkirpun tak berbayar.


Anda akan langsung berada di tepian pantai. Sekitar 200 m dari parkiran Anda, akan terlihat sebuah pulau kecil yang mungkin tak butuh waktu lama untuk mengitarinya.

Dibawah pepohonan, terhampar rumput hijau yang meyakinkan kita untuk duduk dan bersantai disana. Silengkapi pula dengan beberapa pondokan yang bisa digunakan tanpa harus membayar apa pun.

 Sebelum memutuskan beraktivitas, ada baiknya kita ke warung kecil di tengah lapangan untuk memesan ikan segar yang telah mereka sediakan hasil tangkapan nelayan lokal. Di daerah ini yang paling populer adalah ikan bakar dengan sambalnya yang khas dan membuat lidah tak ingin berhenti mengunyah.

Bergeraklah ke atah kiri menuju pantai nan indah.

Ketika surut, maka pulau itu dengan pantai kita berhenti akan dihubungkan dengan tumpukan pasir yang lembut. Kalau air pasang, paling hanya sebatas lutut orang dewasa.

Selama menyeberang ke Pulau Pane, lihatlah air disebelah kiri kita, akan terlihat sangat butek sebagaimana khasnya air di daerah muara. Sedangkan di sebelah kanan kita, air bening membiru akan menghiasi sepanjang perjalanan.

Perbedaan ini akan kontras terlihat walaupun air sedang naik dan keduanya terhubung. Tetap mereka tak terkihat nenyatu. Terpisah dengan batasan tegas warnanya.

Sesampainya di pulau Pane, Anda akan disambut dengan tumpukan cangkang kerang maupun hewan keras khas laut lainnya. Dibawah pepohonan kelapa nan teduh, kita akan terus dimanjakan dengan suasana yang semakin menenangkannini.

Tapi, anjuran saya. Kalau Anda menyeberang ke pulau ini, gunakanlah alas kaki yang memang untuk bertualang. Karena kaki kita akaj berhadapan dengan tajamnya serpihan batu karang yang bertebaran.

Di pulau Pane ini, ada terdapat salah satu makan syaih pedakwah Islam di tanah Batak.

Terus nikmati eskotisme yang ada, hingga kita sampai ke hamparan karang yang ditumbuhi oleh beberapa pohon khas laut dangkal.

Semakin indah dan semakin mempesona.

Bermainlah di karang sambil mencari teripang yang bersembunyi dibaliknya.

Kalau sudah puas disana.

Saat kembali, tataplah di sebelah kiri Anda. Rumput laut terlihat mengambang yang menggoda kita untuk berenang.

Ikan kecil bermain bersama indah kesana kemari. Sesekali saya melihat ikan ukuran lebih besar bahkan seekor ikan pari yang tak sengaja siripnya terinjakku.

Dan, jangan sia-sia kan tubuh Anda tak menikmati apa yang mata Anda nikmati. Ceburkan saja seluruh tubuh Anda ke lautnya. Lautnya tak dalam, landai hingga beberapa puluh meter menjorok ke lautnya.

Airnya pun sangat memanjakan tubuh. Bahkan pasir didasarnya akan membuat kaki kita betah untuk menginjaknya. Deburan ombak kecil dengan suaranya membawa ritme yang mengalun nyaman di telinga kita. Kita terbuai mengikuti naik turun gelombang air laut yang silih bergantu menghempas ke bibir pantai.

Nikmatilah hingga Anda puas dan kepenatan darinpikiran Anda hilang dan siapa untuk memulai aktivitas di hari berikutnya.

Wassalam

Martony Calvein Kakomole Kuada.

Founder: Perawat Peduli Indonesia "Aku Bangga Jadi Perawat".

Owner: Copita CoffeeShop "The Legendary Coffee Taste".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun