Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setelah Senja (71): Sang Revolusioner

22 April 2021   04:04 Diperbarui: 22 April 2021   04:22 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. 365psd.com

Semesta semakin senja dengan segala renta dan nestapanya yang menggugah semua jiwa untuk menoleh mata padanya. Semesta telah mengirim pesan pada manusia tentang cerita masa lalu, kini, dan esok. Semua tetap berjalan sesuai hukum dan waktunya, semesta menanti penuh asa untuk cerita suka yang mengelana.

Dion adalah seorang siswa yang tekun dan mempunyai keahlian di bidang olahraga. Olahraga kegemarannya adalah mengendarai sepeda terutama di senja hari. Dirinya hidup menjadi seseorang yang mandiri dan tertata. Kebiasaanya adalah membaca buku karena menurutnya membaca adalah jendela ilmu yang sangat luas. Matanya tak cepat lelah untuk membaca kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Sesekali ia membaca, ia melihat pandangan yang indah khususnya di malam hari. Bintang-bintang bertebaran di langit dibingkai dengan langit malam yang eksotis.

Dion banyak berpikir dalam hati saat membaca, apa yang bisa ia perbuat untuk dunia? Dunia modern telah mengubah cara pandang banyak orang. Teknologi semakin menggerus zaman yang semakin tua dan di situlah pemikiran tentang revolusi mental terbentuk. Desa yang tertinggal semakin tertinggal di bawah modernisasi perkotaan. Ilalang dan tumbuh-tumbuhan hijau sudah tinggal bayangan, dengan peliknya keadaan sungai di perkotaan. Gedung-gedung berdiri menjulang seperti menara penembus langit cakrawala.

Di siang hari yang semakin menjadi-jadi, daun-daun layu di tepi jalanan dan Dion berjalan sambil berpikir. Ia tak dapat membayangkan bagaimana dunia seabad ke depan dengan pemandangannya tertutup alam jalan raya. Ia selalu memperbaharui akalnya lewat koran yang dibacanya. Tulisan demi tulisan, tinta demi tinta cetak ia baca dengan setitik harapan untuk keselamatan alam Indonesia ini. Darahnya menyiratkan jiwa besar yang belum mempunyai tindakan di dunia nyata ini. Sebuah pikiran dan kebimbangan hati yang berlarut dalam koma sehari-hari. Ia berambisi besar saat dewasa nantinya, mengubah pola pikir banyak orang agar menyadari kehidupan ini.

Ilustrasi. in.pinterest.com/pin
Ilustrasi. in.pinterest.com/pin
Lingkaran takdirnya berputar tak henti-hentinya menunggu aksi yang baru akan dimulai. Hal itu seperti membuka halaman kehidupan baru bagi dirinya. Ia membentuk rantai organisasi yang peduli terhadap masa depan bumi ini. Botol, kemasan, tas, dan segala peralatan yang berasal dari plastik menyelimuti keasrian alam dan menghancurkan bumi berangsur-angsur. Ia dan kawan-kawan seperjuangannya memberikan berbagai kegiatan sosial dengan berbagai warna-warna ketertarikan masyarakat. Sebuah titik puncak aksi dari sang revolusioner yang berawal dari sebuah angan dan kebimbangan hati.

Dion duduk setiap malamnya melihat peradaban dunia yang begitu luasnya. Kursinya berdiri kokoh untuk menopang tubuhnya dengan berbagai ide-ide inovatif yang muncul. Ia mengambil gelas meminum sedikit air sambil merenungkan apa saja kontribusinya bagi bumi ini. Sesedikit tindakan baik dilakukan, kertas pengalaman membuktikkan daya juangnya tak akan pernah sia-sia. Bagai panah yang tak pernah patah dan selalu tajam membidik targetnya. Dion selalu menjadi pembaharu di tengah-tengah masyarakat hingga ajalnya tiba, dialah Sang Revolusioner.

*WHy-RyA

**Setelah Senja: sebuah kisah imajinatif reflektif yang mencoba mendaratkan nilai-nilai kehidupan (life value) dalam kisah fiksi ke dalam konteks zaman yang sangat nyata dalam realita hidup ini.

***Setelah Senja: Dari pagi menjelang malam ada berbagai dinamika kehidupan yang menjadi bagian cerita hidup kita. Semuanya itu akan berjalan begitu saja dan pada akhirnya terlupakan begitu saja pula jika kita tidak berusaha mengendapkannya dalam sebuah permenungan sederhana tentang hidup ini demi hidup yang lebih hidup setiap harinya. "Setelah Senja" masuk dalam permenungan malam untuk hidup yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun