Memeriksa hidup bukan berarti harus meninggalkan segalanya dan menjadi pertapa. Ini bisa dimulai dengan langkah-langkah sederhana:
1. Sediakan Ruang Hening
Luangkan 10 menit setiap pagi tanpa ponsel, tanpa gangguan. Duduk dan bertanyalah pada diri sendiri: "Apa yang benar-benar penting hari ini?"
2. Jadikan Pertanyaan sebagai Panduan
Setiap kali membuat keputasan besar, tanyakan: "Apakah ini benar-benar aku yang memilih, atau sekadar mengikuti arus?"
3. Berani Berbeda
Hidup yang disadari seringkali berarti berani mengambil jalan yang tidak populer. Mungkin menolak pekerjaan dengan gaji besar tapi tak bermakna, atau keluar dari pertemanan yang toxic.
4. Berkaca pada Kegagalan
Setiap kegagalan adalah bahan pemeriksaan diri yang berharga. Apa yang diajarkannya tentang nilai-nilai kita? Apa yang perlu diubah?
Mengapa Ini Berharga?
Hidup yang terperiksa memang tidak selalu lebih mudah. Justru seringkali lebih sulit, karena kita harus berhadapan dengan kebenaran-kebenaran yang selama ini kita hindari. Tapi inilah hidup yang layak dijalani - hidup di mana kita bukan sekadar penonton, tetapi sutradara yang sadar dari cerita kita sendiri.
Di akhir hidup nanti, pertanyaannya bukan "Seberapa sukses saya?" tetapi "Seberapa sadar saya menjalani hidup ini?" Seperti kata Sokrates, hidup tanpa kesadaran mungkin lebih baik tidak dijalani sama sekali. Tapi hidup yang disadari - itulah yang membuat kita benar-benar manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI