Mohon tunggu...
Marthince
Marthince Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teruslah melangkah, meski langkahmu terasa berat. Kegigihanmu akan membawa cahaya di ujung perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Ibu

4 Februari 2024   17:05 Diperbarui: 4 Februari 2024   17:45 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah cahaya rembulan gemilang,

Terselip sebuah rahasia haru,

Dalam senandung malam yang sunyi,

Tangisan ibu mengalir tanpa henti.

Lirihnya derai air mata,

Menyampaikan cerita yang tak terucap,

Di balik senyumnya yang lembut,

Tersembunyi luka yang tak terobati.

Tangisan ibu, seribu makna terkandung,

Sebuah pengorbanan tanpa batas,

Di setiap tetesnya, memupuk kekuatan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun