Mohon tunggu...
Marni Kaflot
Marni Kaflot Mohon Tunggu... Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Rantau, Langit Rindu

8 Oktober 2025   12:32 Diperbarui: 8 Oktober 2025   12:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit Rantau, Langit Rindu

Langit ini bukan langit kampungku,

tapi di bawahnya aku belajar tumbuh.

Bersama rindu yang diam-diam mendalam,

pada wajah ibu, pada peluk bapak yang hangat.

Aku melangkah dengan bekal doa,

bermodal mimpi dan air mata.

Meninggalkan sawah, pekarangan, dan suara gamelan,

demi secercah cahaya di ujung harapan.

Sepi tak pernah absen menyapa,

di malam yang dingin tanpa suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun