DTPEDULI.ORGÂ | GAZA - Di tengah reruntuhan bangunan dan ancaman serangan yang tak kunjung reda, sekelompok tenaga medis di Gaza tetap setia menjalankan misi kemanusiaan. Mereka bukan bekerja di rumah sakit megah, melainkan mengetuk pintu-pintu tenda pengungsian, membawa tas berisi perban, obat-obatan, dan harapan.
Merekalah Tim Al-Bureij Association for the Rehabilitation of the Disabled, bekerja sama dengan Amnah Care Fund menyalurkan donasi rakyat indonesia dari DT Peduli dengan menjalankan program layanan kesehatan rumah (home healthcare) yang ditujukan bagi korban luka dan anak-anak dengan disabilitas.
Dalam laporan kegiatan periode Februari hingga April 2025, tercatat bahwa program ini telah memberikan layanan kepada 105 penerima manfaat, yang terdiri dari anak-anak, orang tua, dan keluarga mereka.
Layanan yang diberikan mencakup 300 kunjungan medis, 320 sesi perawatan luka dan keperawatan, 165 sesi fisioterapi, serta 300 sesi dukungan psikologis. Di balik angka-angka itu tersimpan kisah-kisah keteguhan hati, air mata, dan perjuangan untuk tetap hidup di tengah kehancuran.
Mengembalikan Harapan
Tim kesehatan rumah bukan sekadar datang untuk mengobati. Mereka juga membawa pendekatan yang menyeluruh: dokter memantau kondisi medis secara berkala, perawat memberikan perawatan luka dan mengajarkan keluarga cara merawat di rumah, terapis melakukan rehabilitasi fisik dengan alat sederhana, dan psikolog memberikan ruang aman untuk menangis dan bercerita.
Salah satu aspek penting dari layanan ini adalah rehabilitasi psikologis. Banyak pasien yang mengalami trauma berat, termasuk anak-anak yang menyaksikan kematian anggota keluarganya atau kehilangan anggota tubuh. Melalui sesi konseling individu maupun kelompok, para penyintas diajak berdamai dengan rasa takut dan perlahan membangun kekuatan batin untuk melanjutkan hidup.
Kisah Mohammed: Luka yang Tak Mematikan Harapan