DTPEDULI.ORGÂ | AMMAN -- Menyusul adanya pelonggaran blokade bantuan ke Jalur Gaza yang mulai dibuka pada tanggal 19 Mei 2025, Direktur LPM DT Peduli, Muhammad Ihsan, dan Dewan Syariah Yayasan Darut Tauhid Peduli, Ustadz Ali Nurdin merespons dengan berangkat langsung ke Yordania.
Keberangkatan keduanya bertujuan untuk memastikan bantuan dapat segera disiapkan dan disalurkan secara efektif. Sebagai langkah awal, pada Selasa (20/5/2025), Tim DT Peduli di Yordania juga langsung bergerak dengan mempersiapkan pengemasan paket pangan yang akan dikirimkan ke Jalur Gaza.
Ihsan mengungkapkan, "Kita sering lupa bahwa perjuangan Palestina tidak hanya berlangsung di Gaza atau Tepi Barat. Di kamp-kamp pengungsian Yordania, ada jutaan jiwa yang juga bertahan dengan luka dan rindu pada tanah kelahiran mereka."
Di tengah situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza akibat blokade bantuan dan eskalasi konflik, DT Peduli bergerak dalam program Peduli Palestina dengan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi Palestina di Yordania. Pada hari Rabu (21/5/2025), Tim DT Peduli berhasil mendistribusikan 300 paket pangan kepada 300 keluarga pengungsi yang tinggal di Kamp Talbiyah dan Kamp Jabal Nadzif, Yordania.
Distribusi paket pangan di Yordania pada Rabu (21/5) menjadi bukti komitmen DT Peduli untuk tidak hanya fokus pada Gaza, tetapi juga memperhatikan kondisi para pengungsi Palestina di titik-titik lainnya. Menurut data UNRWA, lebih dari dua juta pengungsi Palestina tinggal di Yordania dengan berbagai keterbatasan akses terhadap hak-hak dasar. Kehadiran DT Peduli di Yordania diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meringankan beban hidup mereka.
Paket pangan yang disalurkan berisi berbagai bahan makanan pokok yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keluarga pengungsi untuk sementara. DT Peduli menegaskan komitmennya untuk terus menjadi jembatan kebaikan bagi warga Palestina yang membutuhkan, baik di dalam Jalur Gaza maupun di berbagai lokasi pengungsian di negara sekitar Palestina. Dukungan dari para donatur dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program Peduli Palestina ini.
"Menyalurkan bantuan ke sini bukan hanya soal sembako. Ini tentang menjaga nyala harapan. Karena dari tenda-tenda pengungsian inilah, masa depan Palestina bisa tetap tumbuh dengan pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan yang tak pernah padam," pungkas Ihsan. (F. Arif/Agus ID)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
