Mohon tunggu...
Siti Mariyam
Siti Mariyam Mohon Tunggu... (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Buta: Lari Pagi

9 September 2025   16:11 Diperbarui: 9 September 2025   16:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover by Bing.co & Canva

"Tapi jalannya agak dipelanin lagi,"

"Di jalan yang kita lewatin ini, mulus. Jadi buat jalan cepat pun lo gak usah takut jatuh,"

"Kasih tahu gue kalau ada apa-apa di jalan ya,"

"Iya, Tyo... Lo gak percaya banget sama kakak lo sendiri. Gue bakal jagain lo,"

'Makasih, Kak.'  sebenarnya gue pengin bilang itu, tapi gak usah, lah. Gengsi gue. Bukannya udah tugas seorang kakak buat menjaga adiknya ya? Hahaha. Benar, gue adik terlaknat!

Sekitar sepuluh menit setelah bercakap-cakap di jalan, akhirnya kami sampai di taman yang ada track buat joggingnya. Keramaian yang disebabkan oleh suara manusia dan langkah kakinya sudah terdengar jelas di telinga ini.

"Kak, kita duduk dulu buat istirahat ya? Gue capek banget," pinta gue pada Kak Tyco sebelum memulai joggingnya.

"Ini karena lo jarang olahraga. Baru jalan sebentar aja udah capek," jawab Kak Tyco.

"Beneran, Kak, gue capek. Haus pula,"

"Yaudah, kita cari tempat duduk biar lo istirahat dulu, sekalian gue mau beli minum,"

Gue mengangguk. Kak Tyco lalu menuntun gue sambil mencari tempat duduk. Kalian pasti tahu, kan, di setiap taman pasti ada bangku-bangku buat pengunjungnya duduk beristirahat? Iya, di taman yang gue dan Kak Tyco datangi juga sama. Biasanya bangku-bangkunya sudah penuh di tempati, tapi kayaknya Kak Tyco menemukan tempat duduk yang masih tersisa buat adiknya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun