Â
       Dalam kegiatan KKN, saya berkesempatan terlibat di Posyandu remaja. Bersama kader, kami tidak hanya memeriksa kondisi fisik seperti tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan, tetapi juga memberikan perhatian pada kesehatan secara menyeluruh. Kami fokus pada pencegahan anemia dengan membagikan tablet penambah darah dan mengingatkan para remaja untuk rutin meminumnya. Selain itu, kami juga memberikan nasihat sederhana namun penting, seperti menghindari begadang dan menjaga pola tidur. Saya sangat senang melihat antusiasme mereka. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa berbagi pengetahuan kesehatan sejak dini sangatlah bermakna.
      Interaksi dengan para lansia di Posyandu lansia juga tak kalah berkesan. Setiap kali mengukur tekanan darah atau membantu mereka melakukan senam ringan, saya mendengar banyak cerita tentang kehidupan di desa. Cerita-cerita itu bukan hanya sekadar narasi, tapi juga pelajaran hidup berharga tentang kesabaran, kebersamaan, dan ketahanan. Semua interaksi itu membuat saya sangat antusias. Saya menyadari bahwa kontribusi sekecil apa pun sangat berarti. KKN bukan lagi sekadar tugas, melainkan kesempatan untuk belajar, berinteraksi, dan memberikan manfaat nyata. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam kebersamaan dan pengabdian.
        Selama KKN, saya berkesempatan langsung terjun ke dunia pendidikan. Setiap pagi, saya membantu guru dan mengajar di kelas, sebuah pengalaman yang sangat berkesan. Melihat antusiasme siswa saat belajar membuat saya sadar bahwa berbagi ilmu, meskipun sederhana, bisa memberikan dampak besar. Mereka menyimak, bertanya, dan aktif mengulang pelajaran. Pengalaman ini memantapkan keyakinan saya bahwa mengajar lebih dari sekadar transfer informasi. Mengajar adalah memotivasi, membimbing, dan membentuk karakter siswa. Inilah makna sejati pendidikan yang saya temukan.
      Selain kegiatan mengajar di kelas, saya juga mengadakan kegiatan tambahan yang tak kalah seru yaitu membuat sabun cuci tangan sendiri. Sambil berkreasi, kami juga mengampanyekan pentingnya cara mencuci tangan yang baik dan benar. Saya sangat mengapresiasi antusiasme para siswa dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menunjukkan fokus dan keterampilan yang luar biasa. Terbukti, mereka mahir dalam meracik sabun cuci tangan. Pengalaman ini semakin meyakinkan saya bahwa metode edukasi yang menyenangkan dan praktis dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.