Dalam sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak ada kata mayoritas atau minoritas. Ia adalah sila yang menghormati keyakinan, tanpa menjadikannya alat dominasi. Dan dalam sila ketiga: Persatuan Indonesia, toleransi adalah nafasnya.
Seperti kata Gus Dur, tokoh pluralisme Indonesia:
"Tuhan tidak perlu dibela. Yang perlu dibela adalah hak hidup sesama manusia."
Belajar dari Salatiga, Bergerak Menuju Indonesia yang Ramah
Salatiga tidak menang karena ukuran kota atau jumlah APBD. Ia menang karena niat kolektif untuk hidup berdampingan. Kota ini menunjukkan bahwa toleransi bukan retorika, tapi kerja harian---dari rumah ke rumah, dari sekolah ke sekolah, dari masjid ke gereja, dari warung ke kantor kelurahan.
Mari kita rayakan kota-kota yang telah menjadi teladan, dan kita bantu kota-kota yang tertinggal untuk bangkit. Karena sejatinya, Indonesia adalah satu rumah besar yang tidak akan utuh jika sebagian penghuninya merasa dikucilkan.***MG
#ToleransiItuIndonesia
#SalatigaInklusif
#PancasilaHidupDiKota
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI