Mohon tunggu...
Mario SudiantoChien
Mario SudiantoChien Mohon Tunggu... Animator - Mario Chien

Student at Atma Jaya University, Faculty of Business and Economics Management Department

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Drive to Change or Drive by Change?

14 Februari 2020   14:12 Diperbarui: 20 Juni 2023   21:24 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : organisedlady.wordpress.com

Apakah anda masih setia menggunakan kamera roll (tustel) ?.., jika masih anda akan kesulitan untuk membeli roll filmnya. Atau anda pebisnis yang mengharapkan pelanggan berkunjung ke toko anda ?.., mengharapkan loyalitas pelanggan sebagai jaminan ?.., atau driver ojek pengkolan yang setia menanti tanpa kepastian ? .." Changes is inenvitable, progress is optional"-Tony Robbins

Keep surviving (kemampuan beradaptasi) ; ini menarik jika dikaitkan dengan kisah hewan raksasa yang hidup ribuan tahun lalu. Tidak lain ialah Spesies Dinosaurus. Kisah ini secara gamblang menjelaskan ketidakmampuan Dinosaurus untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Hewan raksasa dengan kekuatan (power) yang sangat luar biasa pun tetap saja dilibas perubahan. Adaptasi bukan lagi menjadi pilihan tetapi keharusan untuk tetap survive.

Apakah anda pernah mendengar cerita Nokia, Handphone sejuta umat Yang perlahan tenggelam dan terus tenggelam hingga akhirnya punah. Stephen Elop CEO Nokia Pernah berkata " kami tidak melakukan kesalahan apa pun, tiba-tiba kami punah". Mereka kalah dilibas BlackBerry, yang pada akhirnya Black Berry sendiri punah dengan munculnya Smartphone berbasis android. Semuanya tak lagi sama.

Lingkungan telah berubah lingkungan kita telah berubah, perhatikan disekitar anda apakah masih sama seperti yang dulu..?, saya jamin tak lagi sama baik itu yang kelihatan maupun tidak kelihatan. Dalam dunia bisnis ada satu teori yang menjeaskan tentang lingkungan bisnis. Teori ini terus menjadi pijakan tanpa dikaji lebih jauh. 

PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, and Legal). Apa yang salah dari teori ini ?  tidak ada tetapi teori ini tidak cukup untuk menganalisis bisnis di era yang semakin kompleks ini. Sebagai contoh dalam konteks indonesia, PESTEL ini tidak cukup untuk menganalisis prospek bisnis atau untuk melakukan ekspansi dsb, ada satu nilai lagi yang harus dipertimbangkan, ialah Religion (agama). 

Di Indonesai misalnya, nilai-nilai keagamaan dijadikan pijakan dalam berbisnis, anda tidak bisa membuka bisnis tanpa mempertimbangkan nilai-nilai keagamaan. Sehingga muncul konsep bisnis berbasis Syariah. Bahkan anda akan kesulitan untuk mendapakan pendanaan (financing) ketika bisnis anda tak sejalan dengan prinsip keagamaan.

C. Gebrakan : Resistant to change or be a first movers

Apple corporation merupakan first movers (penggagas perubahan)  yang menjadikan ia perusahaan no. 1 dengan brand value termahal di dunia $182.8B (versi Forbes.com). Apple melahirkan produk-produk canggih dengan menawarkan Iphone berbasis IOS, Mac book, Apple Ipod dsb. Ada yang bilang lambang Apple yang digigit itu telah menjadikannya brand name terkemuka di dunia, apalagi kalau apple-nya utuh..,tapi tahukah anda kalo Apple yang digigit itu mempunyai filosofis?

Logo Apple yang digigit mencerminkan kisah Adam dan Hawa di taman Eden, dimana gigitan itu melambangkan awal pengetahuan. Dan pengetahuan itu tentunya akan merubah segala sesuatu. 

Di lain kisah ada perusahaan Alibaba Corporation rintisan Jack MA. Jack MA yang melahirkan konsep baru dalam dunia bisnis. Dia tidak membeli produk lalu menyimpannya pada gudang atau mendirikan ribuan gerai. 

Model bisnisnya sederhana, sesederhana penggunaanya aplikasinya. Ia mendirikan pasar secara virtual (E-commerce) yang memungkinkan penjual dan pembeli dari seluruh penjuru dunia dapat saling berinteraksi, hanya melalui aplikasi yang rupa fisiknya pun tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun