Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Barcelona di Ujung Tanduk (?)

18 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 18 Februari 2021   15:08 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain PSG, Kylian Mbappe melakukan selebrasi usai membobol gawang Barcelona. Sumber: Kompas.com

Ronald Koeman sudah sesumbar sebelum laga, 'tim terbaik saat ini adalah Barcelona'. Seharusnya Koeman menyadari bahwa perang melawan Paris Saint-Germain (PSG) sudah dimulai sejak Maurichio Pochettino mendarat di Paris dan memanas ketika nama Lionel Messi pun dibawa-bawa.

Sesungguhnya PSG tengah melancarkan serangan mental. Konsentrasi pemain Barcelona diobrak-abrik dengan mengait-ngaitkan masa depan Lionel Messi dengan PSG, memanfaatkan masa kontrak Messi yang habis musim ini. Lionel Messi mulai dipuji setinggi langit dan teka-teki masa depannya dikabarkan akan berlanjut di Paris.

Konon, duet Pochettino-Messi digadang-gadang akan menjadi duet ideal untuk kejayaan Les Parissiens di sisa karier sang mega bintang. Angel Di Maria bahkan tidak segan untuk menyertakan istrinya ketika memuji rekan setimnya di Argentina tersebut.

Di sisi lain, Ronald Koeman yang gusar pun turut angkat bicara. Ia tidak puas sebab kapten timnya selalu dikaitkan dengan klub kaya asal Perancis tersebut. Koeman segera angkat bicara, tetapi balasan atas kritiknya tidak datang dari pihak PSG.

Balasan itu justru datang dari pelatih Olimpique Lyon, Rudi Garcia. Menurut Garcia, Koeman seperti sedang mengeritik diri sendiri, sebab apa yang PSG lakukan terkait pemberitaan Lionel Messi, tidak ada bedanya dengan apa yang Barcelona lakukan terhadap Memphis Depay yang disebut-sebut akan berlabuh ke Camp Nou.

Ini menarik, sebab Rudi Garcia seakan 'membela' salah satu saingan beratnya di Liga Perancis. Tampaknya ada upaya kerja sama dari klub-klub 'Liga Petani' untuk mengandaskan klub-klub besar.

Situasi Barcelona menjadi lebih keruh tatkala media-media lokal Spanyol beberapa kali memberitakan 'kontrak sultan' pemain asal Argentina ini.

Dan kita tahu Barcelona saat ini (tidak seperti Barcelona yang dahulu), begitu rapuh ketika media mulai ikut campur. Masalah internal kerap mempengaruhi peforma tim asal Catalan itu di atas lapangan. Dan hal itu diperparah dengan masih cederanya beberapa pilar penting seperti Ronald Araujo dan Ansu Fati.

Hasilnya? Barcelona takluk dari PSG dengan skor telak 4-1 di Camp Nou!

***

Camp Nou menjadi menakutkan ketika semua bangkunya diisi puluhan ribu supporter dengan dominasi warna biru, merah, dan kuning. Kehadiran para 'pemain keduabelas' ini memiliki daya tersendiri untuk mengangkat mental para pemain Blaugrana. Namun, para penonton belum diperkenankan untuk datang ke stadion, dan kesempatan untuk menang di kandang sudah hilang.

Barcelona sendiri sudah mengalami dua kekalahan kandang beruntun dengan selisih tiga gol dalam ajang UCL musim ini, terakhir mereka kalah telak dari Juventus pada partai pamungkas penyisihan grup dengan skor 3-0. Dan kekalahan melawan PSG kemarin telah menambah panjang catatan buruk tersebut.

Ketika Kilyan Mbappe merentangkan tangan di Camp Nou, ia baru saja mempermalukan Barcelona. Ketika Mbappe merayakan tiga golnya, ia baru saja menandai sebuah era yang baru dimulai, serentak menandai masa-masa akhir sebuah era.

Kemungkinan untuk remontada? Ini adalah sepakbola, yang selalu penuh kejutan. Keajaiban bisa saja terjadi, tetapi kita pun harus realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun