Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi Mini: Indah Pada Waktunya

5 Maret 2024   15:17 Diperbarui: 5 Maret 2024   15:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ayahku tersenyum bangga saat pembangunan rumahku selesai. Mungkin ayah tak percaya aku bisa sesukses ini. Semua pencapaian ini berkat didikan ayah, tentu doa ibu juga.

"Kamu hebat, Nak!" kata ayah sambil menepuk bahuku.

"Tanpa Ayah, aku bukan siapa-siapa," jawabku.

"Oh, begitu. Ibu tidak hebat?" ibu protes.

Aku tersenyum padanya. Aku mengecupnya, memeluknya, merasakan kembali kehangatan darinya.

"Doa Ibu luar biasa. Makasih, Bu," bisikku di telinganya.

Aku meyakini usaha keras, keteguhan hati, dsn dukungan keluarga membuatku menikmati bahagia. Aku hanya debu tanpa itu.

"Yang, ayo!" ajak istriku.

"Bentar, Yang, aku masih ngobrol sama ayah dan ibu," jawabku.

Anakku merengek meminta segera naik mobil. Ini gara-gara istriku, ingin jalan-jalan menikmati liburan. Anakku terus menangis, terpaksa aku menuruti. Aku mengajak ayah dan ibu. Namun, keduanya menolak. Kata mereka biarkan aku menikmati waktu hanya dengan keluarga kecilku. Hidup terasa indah pada waktunya.

Dering alarm berbunyi. Aku sangat terganggu. Mimpiku belum selesai. Aku masih mau habiskan waktu dengan keluargaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun