Kilatan sinar lampu jalanan
Mencubit mata yang berbinar
Jejak-jejak senyum menebar kota
Semarak kicauan anak muda
Menyebar lewat jalanan batu bata
Hiruk pikuk lalu lalang insani
Bagai catwalk tak berirama
Sunyinya malam pecah oleh deru debu
Yang tak nampak oleh rabunnya malam
Tapak-tapak kaki insani menyebar
Mewarnai aspal trotoar kota
Canda tawa senyum tersembunyi
Dibalik masker yang masih terpasang
Duduk berjarak tak menghalangi cerianya
Masa pandemi belum usai
Kini kan menjelang datangnya Ramadhan
Dalam kesepian dan keprihatinan
Tak mengurangi kekhusukan ibadah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!