Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Pertama Capres 2019, Isu Penculikan Aktivis, dan Kriminalisasi Ulama Akan Jadi Pembicaraan Panas

16 Januari 2019   05:00 Diperbarui: 16 Januari 2019   06:55 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Debat untuk Pilpres 2019 direncanakan akan diselenggarakan sebanyak lima kali dan debat perdana akan digelar pada 17 Januari 2019 yang akan diadakan di Hotel Bidakara Jakarta Selatan.

KPU beserta timses dua pasangan capres - cawapres telah menyepakati 6 orang panelis yaitu : 

Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Universitas Indonesia) , Bagir Manan (Mantan Ketua Mahkamah Agung ) , Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM) , Bivitri Susanti ( Ahli Tata Negara), Margarito Kamis ( Ahli Tata Negara ), dan Agus Rahardjo (Ketua KPK) .

Penunjukkan panelis itu sesuai dengan keahliannya yang berkaitan dengan thema debat yang berkaitan dengan Hukum, HAM , Korupsi dan Terorisme. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator ialah Ira Koesno dan Imam Priyono .

Berkaitan dengan debat, Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) telah mengatur mekanismenya sebagai berikut:

Segmen Pertama diisi penyampaian visi - misi capres dan cawapres 

Segmen Kedua dan Ketiga: kandidat akan menjawab pertanyaan yang dibuat panelis 

Segmen keempat dan kelima: dua kandidat saling melempar pertanyaan. 

Melihat dari pengaturan segmen maka terlihat akan ada dua alur pertanyaan yang akan muncul, yaitu 1) yang berasal dari panelis dan yang ke-2) berasal dari kandidat .

Berdasarkan mekanisme tersebut maka para kandidat bisa mengajukan pertanyaan yang secara teori akan menguntungkan yang bertanya dan bisa membuat kandidat lain tersudut atau sekurang kurangnya akan kesulitan menjawab pertanyaan tersebut.

Berangkat dari asumsi yang demikian maka menurut pendapat saya ,isu yang paling menarik yang akan dikemukakan oleh capres 01 ialah yang berkaitan dengan isu penculikan aktivis menjelang berakhirnya kekuasaan Orde Baru.

Isu ini menarik juga bagi publik karena hal tersebut akan " menyerempet " terhadap Prabowo Subianto . Seperti diketahui mantan Pangkostrad itu sering dikait kaitkan dengan isu penculikan itu .

Sesungguhnya isu tentang penculikan aktivis telah berkali kali seolah oleh dikaitkan dengan capres 02 itu. Sewaktu berpasangan dengan Megawati pada Pilpres 2009 hal ini juga sudah dimunculkan. Pada masa itu pasangan ini diusung oleh PDI- P dan Gerindra.

Kemudian pada Pilpres 2014 ketika Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa berhadapan dengan Jokowi- Jusuf Kalla, isu penculikan ini semakin menguat. Seperti diketahui ,sampai sekarang belum ada putusan pengadilan yang menyatakan Prabowo Subianto terlibat dan dinyatakan bersalah pada kasus itu.

Walaupun demikian, dengan terus mencuatkan kasus ini ,akan dapat menumbuhkan image negatif untuk putra begawan ekonomi Indonesia ini.

Sejatinya debat adalah untuk mendalami tentang visi dan misi .Namun  tidak dapat ditampik kesan bahwa debat juga dimaksudkan untuk membangun persepsi positip tentang dirinya dan membangun persepsi negatip tentang lawan.

Mengingat isu penculikan ini sudah berkali kali muncul maka timses Prabowo- Sandi tentu sudah mempersiapkan jawaban tentang hal ini.

Kemudian ketika berbicara tentang penegakan hukum maka capres 02 akan mempersoalkan terjadinya beberapa kasus yang sering disebut sebagai kriminalisasi ulama.

Bisa saja muncul pertanyaan tentang kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab dan bagaimana penanganan kasusnya selama ini.

Pertanyaan tentang kasus Rizieq ini kemungkinan besar akan diangkat oleh capres 02 karena dengan mempertanyakannya akan menumbuhkan simpati dari pengikut maupun simpatisan Imam Besar FPI itu.

Andainya pertanyaan tentang kasus ini muncul maka menurut pendapat saya ,Jokowi tidak cukup hanya menjelaskannya  dengan alasan alasan yang normatif. Tidak hanya cukup mengatakan ,Presiden tidak dapat mengintervensi penegak hukum .Jokowi harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa kasus yang menimpa Rizieq ini bukanlah kriminalisasi ulama. Harus ada penjelasan yang lebih komprehensif sehingga masyarakat mendapat gambaran yang lebih utuh .

Tidak berlebihan kalau menyatakan, capres 02 akan mencoba meraih dukungan elektoral dari pendukung Rizieq.

Prabowo -Sandiaga juga telah menandatangani pernyataan yang akan membawa Rizieq pulang ke Indonesia jika pasangan ini nanti berhasil memenangkan pertarungan Pilpres.

Masih banyak lagi pertanyaan yang saling dilontarkan antar kandidat pada debat nanti tetapi isu penculikan dan kriminalisasi ulama ,merupakan pokok bahasan yang cukup panas juga.

Salam Demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun