Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Kritikkan Amien Rais terhadap Jokowi

26 April 2018   09:52 Diperbarui: 26 April 2018   13:17 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Dalam waktu yang berdekatan kita mendengar dua pernyataan Amien Rais yang menimbulkan polemik.
Pertama ,ucapannya tentang adanya Partai Allah dan Partai Syetan yang disampaikannya saat memberi tausyiah usai mengikuti 

Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjamaah di Masjid Baiturrahim ,Mampang Prapatan ,Jakarta Selatan,Jum'at ,13/4/2018.
Yang kedua ketika dia berbicara di Balai Kota DKI,Selasa ,24/4/2018 pada acara Tasyakuran satu tahun Ustazah Peduli Negeri.

Dalam kesempatan itu ,Amien Rais bicara tentang elektabilitas Jokowi yang " down".
Pada kesempatan lain Eggi Sudjana,aktivis organisasi Islam ,anggota Dewan Penasehat Persaudaraan Alumni 212 menyatakan  presiden yang membuat rakyat miskin.Hal tersebut diungkapkannya ketika memberikan ceramah di Masjid Dzarratul

Muthmainnah,Tangerang Selatan ,Minggu ,15/4/2018. Eggi juga menilai Jokowi membuat rakyat miskin lantaran sumber daya alam sudah dikuasai oleh asing.Menurutnya dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu,jangan sampai salah pilih seorang pemimpin." Presiden" ujar para jemaah.

Berkaitan dengan ucapan Eggi itu,Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai ceramah Eggi Sudjana soal " Presiden bikin rakyat miskin" di Masjid kurang tepat.Mantan Panglima TNI itu mengimbau semestinya masjid dijadikan tempat menyiarkan kesejukan.

Dalam kaitan yang demikianlah maka muncul perbedaan pandangan terhadap substansi ceramah agama ,tausyiah dan nama lain untuk itu  dan juga tentang fungsi Masjid.

Pendapat pertama seperti yang dikemukakan Moeldoko itu yang intinya Masjid dan juga dakwah hendaklah membawa kesejukan.Dalam pandangan yang demikian tersirat pesan seharusnya Masjid dan dakwah tidak memunculkan  hal hal yang justru menghujat ,mengritik pihak lain.

Pendapat kedua menyebut ,Masjid dan dakwah punya banyak fungsi antara lain untuk mengingatkan ummat,memberitahu ummat tentang berbagai penyimpangan yang terjadi.Pendapat yang demikian juga memperkenankan materi dakwah dan Masjid sebagai sarana untuk menyampaikan kritik termasuk terhadap kebijakan pemerintah bahkan juga mengkritik seorang presiden.

Dasar pendapat yang demikian antara lain menyatakan pesan pesan dakwah itu dapat dikemukakan dimana saja.Selanjutnya dinyatakan juga bahwa Masjid mempunyai banyak fungsi dan tidak hanya untuk tempat shalat saja.

Berkaitan dengan dakwah maupun fungsi Masjid tersebut tidak salah juga kalau kita menggunakan ukuran tentang substansi atau pesan dakwah yang disampaikan.

Mari  kita cermati, sebahagian dari isi sambutan Amien Rais di Balai Kota itu.Apakah kita masih beranggapan sambutannya yang mengatakan elektabilitas  Jokowi " down" masih merupakan bahagian dari dakwah atau sudah menyasar ke sebuah pernyatasn politik.Begitu juga ketika ia " meramal" Anies Baswedan yang akan menjadi " penyelamat negeri" apakah hal itu masih merupakan dakwah atau justru sudah merupakan pernyataan politik.Apalagi para Ustazah yang hadir menyambut ucapan Amien Rais itu dengan kata kata " Anies Presiden" dan juga " 2019 ganti presiden".

Dalam pandangan saya ucapan yang demikian bukan lagi dakwah tetapi sudah merupakan " kampanye Anti Jokowi".
Begitu juga halnya yang diucapkan Eggi Sudjana .Dalam pandangan saya bukan lagi sebatas pesan dakwah tetapi juga merupakan " kampanye Anti Jokowi".

Dari hal hal yang diungkapkan diatas maka tidak salah juga lah kalau memprediksi menjelang pilpres ,Masjid dan Dakwah akan digunakan oleh kelompok yang anti Jokowi sebagai medium kampanye.

Dalam agama Islam dinyatakan merupakan kewajiban untuk melaksanakan " Amar Ma'ruf ,Nahi Munkar" ,mengajak berbuat baik dan mencegah kemungkaran.

Pesan dakwah juga berisikan hal tersebut. Kalau lah memang dakwah yang dimaksudkan itu berisikan " Amar Ma' ruf " ,mengajak kepada kebajikan ,mengapa sangat jarang terdengar pesan dakwah untuk mengajak masyarakat mendukung program pemerintah seperti memberhasilkan pertanian ,merawat irigasi ,membuat lumbung padi di desa dan mendukung berbagai program lainnya.

Nyatanya  yang sering  kita dengar bukan   pesan " Amar Ma' ruf " tetapi justru kritikan kepada pemerintah terutama terhadap Jokowi lah yang muncul.

Untuk hal hal yang demikian lah dalam pandangan saya alangkah kurang bagusnya apabila Masjid ataupun materi dakwah justru digunakan untuk kepentingan politik.Sangatlah tidak tepat apabila kepentingan politik itu dibungkus dalam dakwah dan juga disuarakan di mimbar mimbar Masjid.

Salam Demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun