Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Rahmatullah Safrai

Founder Sekumpul EduCreative dan Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

PLTU Suralaya Unit 9-10 dan Ancaman Limbah Batu Bara: Warga Cemas Sumur Tercemar

10 Februari 2025   06:52 Diperbarui: 10 Februari 2025   00:02 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan dari atas bukit lokasi yang akan dijadikan penyimpanan FABA Batu Bara dari PLTU Suralaya Unit 9-10 

 

Irsyad duduk di teras rumahnya, menyesap kopi yang sudah dingin ketika hujan mulai redah sore itu. Tatapannya kosong ke arah tembok beton raksasa yang berjarak beberapa meter dari teras rumah. 

Itu bukan tembok biasa. Di baliknya, ada kolam raksasa seluas tiga kali stadion sepak bola---tempat yang kelak menjadi fasilitas penyimpanan hasil pembakaran limbah batu bara dari PLTU Suralaya Unit 9-10.

Sejak proyek itu dibangun, warga kampungnya dihantui kecemasan. Selama ini cukup merasakan debu-debu hitam dari cerobong pembakaran batu bara yang berjatuhan, kini lebih dekat dengan limbah hasil pembakaran batu bara. 

"Kami tidak pernah diberi penjelasan yang layak. Tahu-tahu, proyek dibangun, kemudian jadi sebesar itu," keluh Irsyad. 

Ia bukan satu-satunya yang resah. Warga lain pun merasakan hal yang sama.

Limbah pembakaran batu bara yang disebut Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) memang telah dikeluarkan dari kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. 

Namun, status itu bukan berarti FABA sepenuhnya aman bagi lingkungan. Jika tidak dikelola dengan benar, Irsyad menduga ada zat-zat berbahaya bisa larut dalam air tanah dan mencemari sumber air warga.

"Masalahnya, lokasi penyimpanan limbah ini sangat dekat dengan sumur-sumur rumah warga," kata Irsyad. 

Ia mengutip, Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Pasal 457 Ayat 2, menyebut bahwa fasilitas penyimpanan limbah harus mempertimbangkan jarak aman terhadap sumber air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun