Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diterka Masa

1 Februari 2021   13:35 Diperbarui: 1 Februari 2021   13:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa itu bergelayutan dalam semayam diri

Di ujung pangkal nurani

Dalam setiap insani

Pun sejak itu keputusannya sibuk membulatkan diri Bergumul dengan tanda-menandai

Bermufakat teruntuk iring-mengiri 

Menjelma anugerah nan lepas meliputi

Waktu berjalan melintas kerutan dahi

Segaris dua garis terus menyusun kadar usia rekapitulasi

Keriput jelas di sana-sini

Kedua kantung kelopak mata bahkan tak kencang lagi

Berganti Minggu kian tajam menunjukkan ketuaanmu di saban hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun