Mentari tertidur pulasÂ
nampaknya ia tak mau kesiangan menyinari esok pagi
Detakan jarum jam di tengah sunyinya malam
Mengiringi nyanyian jiwa yg dirana duka
Kuterlarut dalam dawai-dawai malam yg terpetikÂ
Mengalunkan suara misteri yg enggan terbuka tirainya
Secarik kertas mencoba setia menemani si gundah hati
Tinta hitam menggoreskan puisi yg merangkai lamunan dalam kata demi kata
Puisi malam ini
Kutulis agar terbuang sembilu kalbu
Perihnya sisa-sisa sayatan lidah yg melukai hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!