Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Yusuf An-Nabhani: Senjata Pemikiran untuk Membebaskan Palestina

13 Agustus 2025   14:30 Diperbarui: 21 Agustus 2025   04:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
majelisalmunawwarah.blogspot.com

Kitab-kitab ini menjadi senjata jangka panjang yang tetap dibaca hingga lebih dari seratus tahun setelah wafatnya.

Jejaknya di Nusantara

Ilmu Syaikh Yusuf tidak berhenti di Palestina atau Mesir. Murid-muridnya membawa ajaran beliau ke berbagai penjuru, termasuk ke Nusantara. Nama besar KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, tercatat pernah berinteraksi dengan beliau melalui jejaring ulama Haramain.

Beliau juga kakek dari Syaikh Taqiyyuddin an-Nabhani, pendiri Hizb ut-Tahrir, yang sejak kecil dibimbing langsung sebelum melanjutkan studi ke Al-Azhar. Ini membuktikan bahwa perjuangan seorang ulama bisa berbuah lintas generasi dan lintas benua.

majelisalmunawwarah.blogspot.com
majelisalmunawwarah.blogspot.com

Kekuatan Spiritual dan Kisah Ajaib

Selain kiprah intelektualnya, Syaikh Yusuf dikenal memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Rasulullah ﷺ. Beliau sering bermimpi bertemu Nabi, dan kisah-kisah tentang kedekatannya menginspirasi banyak orang.

Dikisahkan, di masa hidup Syaikh Yusuf, ada seorang ahli ibadah di Madinah yang setiap kali tidur hampir selalu bermimpi bertemu Rasulullah ﷺ. Hingga suatu hari, mimpi itu terhenti tanpa sebab yang jelas. Ia pun diliputi kesedihan, khawatir bahwa Rasulullah ﷺ sedang menegur atau tidak meridhainya.

Beberapa waktu kemudian, ia kembali mendapat kesempatan bermimpi bertemu Nabi. Ia bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang menghalangiku untuk bertemu denganmu akhir-akhir ini?” Nabi ﷺ menjawab, “Bagaimana engkau bisa bertemu denganku sedangkan di rumahmu ada sebuah kitab yang pengarangnya mencela kekasihku, Yusuf an-Nabhani?”

Terbangun dari tidurnya, sang ahli ibadah segera mencari kitab yang dimaksud—Nailul Amani fi Raddi ‘Ala an-Nabhani—sebuah karya yang isinya menentang Syaikh Yusuf. Tanpa ragu, ia membakarnya. Sejak itu, ia kembali merasakan kemuliaan seperti sedia kala: bermimpi bertemu Rasulullah ﷺ secara rutin.

Bagi para murid dan pecinta beliau, kisah ini menjadi bukti bahwa perjuangan Syaikh Yusuf bukan hanya di medan pena, tetapi juga mendapat pembelaan dari Rasulullah ﷺ sendiri.

Warisan untuk Perjuangan Palestina Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun