Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berduka, Boleh atau Tidak?

24 Maret 2023   07:18 Diperbarui: 24 Maret 2023   18:00 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berduka, Boleh Atau Tidak? (Foto ilustrasi : pixabay.com)

Tak perlu menunggu tua, Ibunda telah selesai mendidik ketiga anaknya. Semua sudah menikah dan memberi masing-masing dua cucu. Semua sudah mandiri dengan kehidupannya.

Garis hidup yang akhirnya saya lihat dan syukuri sebagai anak. Tuhan sudah merancangkan sedemikian rupa dari lahir, jodoh, rejeki, hingga meninggal. Saya bersyukur untuk semuanya.

Dua bulan telah berlalu, saya sudah bisa tersenyum. Meskipun masih sering menangis ketika merasa kangen.

Berduka atas kepergian orang tercinta adalah hal yang wajar. Fase kehidupan yang cepat atau lambat pasti akan dialami semua orang.

Bagi saya, tak perlu mengabaikan perasaan duka yang memang ada. Tak semestinya berpura-pura tegar dan tabah atau melarikan diri dari rasa duka.

Bisa saja rasa duka teralihkan sesaat atau tidak terasa, tapi justru akan membuat luka yang tak pernah terproses. Keberanian hidup ada pada saat kita berani untuk berproses.

Bagi saya, lebih baik menangis jika memang ingin menangis. Bersedih jika rasa sedih datang. Berduka jika duka masih ada. Karena saya yakin, setelahnya akan terbit rasa syukur yang indah.

Referensi 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun