Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Edelweis Agung (Bagian 4-Tamat)

20 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 20 Juni 2021   05:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edelweis Agung (Gambar ilustrasi : pixabay.com/ivansamudra)

RISA

Senja kali ini terasa berbeda. Perlahan mentari turun kemudian menghilang. Yang tersisa di hati adalah kesedihan.

Cerita sebelumnya :

Edelweis Agung bagian 1( klik disini )

Edelweis Agung bagian 2 ( klik disini )

Edelweis Agung bagian 3 ( klik disini )

Sesuatu yang tak terucap, bukan berarti tak ada. Ada batas diantara realita. Batas dimana sesuatu menjadi layak untuk dicoba dan diperjuangkan. Atau sebaliknya batas dimana kita tahu bahwa itu adalah pemaksaan.

Agung merangkulku. Pelukan hangat penuh makna. Kudengar suaranya lirih terbata, "Kita harus bijaksana, "

Entah, kata apa yang bisa melukiskan perasaanku saat itu. Aku hanya diam membisu. Pun hingga dia pulang meninggalkanku, kusimpan rapat kata-kata itu.

Edelweis selalu abadi
mewangi dalam relung hati
Biarlah hingga titik ini
cinta melepas pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun