Sebelum aku pulang, Risa tersenyum padaku. Aku lega. Setidaknya ada tunas harapan untukku.
"Besok pagi olahraga di stadion yuk! Aku jemput jam 7 ya?" ajakku.
"Duh, besok nggak bisa. Aku misa pagi jam 6. Maaf ya? Sore aja kalau mau, " jawabnya.
"Ya udah, aku jemput sore ya?" sahutku mengiyakan.
bersambung
Cerita selanjutnya : klik disini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!