Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pamrih

10 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2021   06:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar apartemen mewah (Foto: pixabay.com/FelixMittermeier)

Adakah cinta yang tulus di antara gedung pencakar di kota ini? Adakah kesederhanaan hidup di dalam butik mahal? Adakah kejujuran dibalik make up tebal? Adakah yang gratis di kota besar seperti ini? Adakah pemberian tanpa pamrih?

"Anak SMA dengan pria beristri," kataku dalam hati.

"Mungkinkah semuanya tulus tanpa pamrih?" tanyaku.

"Ah, sudahlah..." kutepis pikiran burukku.

Hidup bukan masalah hitam dan putih. Seringkali keduanya berpadu kemudian bergradasi hingga menjadi abu-abu. Cinta lugu bertemu dengan rayu penuh pamrih nan palsu. Semuanya menjadi kelabu.

Cikarang, Juni 2021

Catatan: cerita ini fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita, nama, dan tempat adalah kebetulan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun