Semua berjalan lancar bahkan tak satu hari pun si bungsu melewatkan sekolah. Dia selalu antusias dan semangat sekolah. Hadir sebelum kelas dimulai.
Sekarang dia sudah lancar bicara. Sudah pandai merangkai kalimat. Bahkan suka bercerita apapun kepada guru atau siapapun.
Saya lega, satu kekuatiran saya hilang berganti dengan ketenangan. Tak ada yang lebih membahagiakan dari semua ini
Berulang kali papanya mengatakan, "Nggak kebayang kalau dia nggak sekolah!" Ya, mungkin kami masih diserang kegalauan besar. Mungkin juga si bungsu tak sebahagia sekarang karena lewat sekolah dia bisa mengenal teman-temannya.
Di atas semua itu, ada sesuatu yang melebihi harapan saya. Si bungsu mampu mengikuti setiap pelajaran. Sekarang sudah bisa berhitung 1-20 dan mengenali angka-angka tersebut.
Dia juga sudah bisa mengenali huruf A-Z. Kosa katanya sangat banyak, bahkan banyak kosakata di atas umurnya. Si bungsu tumbuh dan berkembang sangat pesat dengan sekolah online.
Sungguh semua di luar dugaan dan melebihi harapan saya. Di tengah pandemi ini, harapan yang terus kami pupuk menjadi berkat yang sangat besar dan penuh makna. Terima kasih, ya Allah!
Artikel ini saya tulis ini bukan dengan maksud untuk membanggakan si bungsu. Akan tetapi sebagai ungkapan syukur kami. Biarlah lewat tulisan ini, saya menggores kenangan akan penyelenggaraan Ilahi dalam keluarga kami. Bahwa kebaikan dan kemurahan Tuhan selalu hadir dalam setiap musim kehidupan.
Terima kasih pembaca sekalian. Semoga kita selalu dimampukan untuk senantiasa menaruh harapan kepadaNya, bahkan di saat tak ada harapan sekalipun.
Salam hangat,
MomAbel