"Siapa pun orangnya dan apa pun jabatannya, Siskamling adalah ujung tombak keamanan wilayahnya."
Puluhan tahun silam, ketika beberapa tahun bermigrasi dari satu daerah ke daerah lain, kami dapati ada segerombolan perampok yang mendatangi Pos Ronda, salah satu dari rombongan itu meminta membangunkan pemilik rumah mewah itu sambil menodongkan senjata api. Dalam situasi itu petugas siskamling atau pos ronda itu terpaksa mengiyakan permintaannya, dan di sana ada aksi kekerasan dengan senjata api. Untungnya tidak ada yang terluka pada aksi kekerasan itu, hanya lubang di tembok sebagai saksi bisu atas kengerian suasana malam itu.
Dan tidak hanya di sana malam kelam itu kami lewati, karena di tempat lain, banyak pula kejadian menyedihkan, di mana para pedagang atau pekerja yang melewati jalanan sepi harus kehilangan kendaraannya karena dibegal, dan ada lagi yang harus berakhir duka karena korbannya meregang nyawa.
Itulah gambaran era orde baru di mana pada saat itu masih ada kejahatan yang bisa saja berujung kematian korbannya, karena aksi yang perampokan atau perampasan hak milik secara paksa. Dan saat ini, sepertinya kejadian ini masih marak terjadi, meskipun aparat keamanan kita dianggap semakin profesional.
Bahkan tidak hanya perampasan harta dan benda, karena ada pula yang mengalami tindakan kekerasan seksual, lantaran aksi bejat dari para pelakunya.
Dari cerita ini, apa yang bisa ditarik benang merahnya? Yaitu bahwa di dalam masyarakat kita masih butuh yang namanya keamananan. Dalam artian setiap orang yang mungkin dari kalangan bawah maupun kalangan atas tetap membutuhkan rasa aman. Meskipun di era orde baru, masyarakat menganggap keamanan di era itu masih terjamin, tapi faktanya kejahatan dengan kekerasan masih marak terjadi.
Setiap masa dan pada kondisi apapun, ada saatnya terjadi kekerasan pada masyarakat. Entah itu dialami oleh masyarakat kebanyakan, atau masyarakat kelas atas. Meskipun sejatinya tingkat keamanan bagi masyarakat atas cenderung lebih terjamin. Mereka punya rumah yang dijaga ketat oleh satpam dan tentu saja ada di antara mereka yang bisa mendapatkan izin memiliki senjata api demi untuk bisa berjaga-jaga dari kejahatan.
Siskamling dan Kebutuhan Akan Rasa Aman
Siapa yang tidak ingin merasakan aman dalam kehidupannya? Tentu, kita semua pasti membutuhkan rasa aman. Aman dari gangguan kejahatan secara insidental maupun yang telah direncakan oleh para pelaku kejahatan. Siapapun orangnya, akan memilih rasa aman dan nyaman dibandingkan dengan banyaknya rupiah yang dimiliki. Kenapa? Karena harta tidak ada artinya jika keamanan yang tidak terjamin. Saya kira setiap orang akan berpendapat demikian. Untuk apa memiliki banyak harta, jika kehidupannya dikuntit dengan rasa was-was dan mendapatkan aneka ancaman yang tak kasat mata.
Maka dari itu, kebutuhan akan rasa aman itu tidak serta merta dapat dihadirkan oleh negara dengan alasan berapa jumlah personil institusi kemananan kita? Berapa jumlah Polisi yang bisa hadir ketika kita melaporkan kejadian pembegalan di jalan raya? Atau berapa orang yang mau mengurus keamanan rumah kita ketika kita tidak ada di tempat? Saya kira nggak akan ada yang bisa memastikan apakah para petugas keamanan itu yang mau hadir dengan sukarela dan menciptakan rasa aman, sebab di zaman ini banyak orang yang merasa butuh salary agar pekerjaannya lancar.