Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru SLB Negeri Metro

Suka membaca, traveling, nonton film, menulis, ngobrol ngalur ngidul, suka makan masakan istri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sengkuni

22 Juni 2025   08:34 Diperbarui: 19 Juli 2025   06:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi orang yang bermulut manis tapi berbahaya dan suka mengadudomba (chat gbt)

Berapa lagi kamus itu telah bercerita

Pada helai demi helai sejarah

Mencatatkan kisah penuh resah gelisah

Pada jiwa-jiwa yang meronta-ronta

Di antara tawa dan senyum dunia nan fana

Hiduplah seonggok bangkai berkata

"Wahai para penyembahku, jangan lagi menumpahkan darah!

Jangan lagi mengoyak nadi-nadi penuh amarah!

Baca Juga | Belajar Bareng Bersama Teman Disabilitas, Momen Penguatan Kolaborasi Dunia Digital

Mungkin, bagimu akulah sang bijaksana

Menebarkan cahaya lentera penuh cinta

Padahal, akulah seekor ular bertubuh gelap

Berkepala dua dengan lidah menjulur penuh bisa

Aku katakan padamu? Akulah sengkuni

Aku fasih menjual kata-kata bagi dunia

Padahal inginku cuma kuasa, harta, tahta

Ku takkan lupa, cara menipu para wanita

Kau terlalu sibuk dengan kata-kata

Ketika telah ku buat senjata pemusnah massal

Ku jual kematian ketika kukatakan tentang damai semesta

Masih tak sadarkah kau wahai kuraci-kurcaci dunia?

Mengagungkanku laksana warna jingga diujung senja

Kau dekatiku, berharap peluk pada ketiakku

Padahal aku hanyalah serigala penuh amarah

Sebentar lagi kuakan memangsamu

Penuh derita, nestapa, hina

Baca Juga | Jangan Buang Aku Kala Terluka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun