4. Membaca Bisa Membuat Terisolasi
Membaca adalah aktivitas soliter. Terlalu larut dalam dunia buku bisa membuat seseorang menjauh dari interaksi sosial. Istilah "bookworm" atau kutu buku, dalam konteks ini, bisa menjadi negatif jika seseorang terlalu tenggelam dalam dunia fiktif dan lupa bahwa ia hidup di dunia nyata yang membutuhkan keterlibatan sosial.
Beberapa orang bahkan menjadi sosial fobia karena merasa lebih nyaman "hidup dalam cerita" daripada menghadapi kehidupan nyata. Padahal, hidup yang sehat adalah keseimbangan antara wawasan dan hubungan sosial.
Kita menyadari bahwa membaca adalah aktifitas yang baik untuk mengembangkan pengetahuan dan cakrawala berfikir. Namun, jika kebiasaan membaca tanpa diimbangi dengan kegiatan bersosialisasi tentu efeknya kurang baik.
Membaca amat penting untuk pengetahuan personal individual tapi tanpa berkomunikasi dengan orang lain akan kehilangan fungsi sosial di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
5. Kecanduan Informasi
Di era digital, bahaya baru yang muncul adalah "information overload" atau kecanduan informasi. Orang merasa harus terus membaca dan mengetahui hal-hal terbaru, dari berita politik, isu dunia, hingga gosip selebriti.
Kecanduan ini membuat otak tidak pernah benar-benar "beristirahat". Dampaknya bisa berupa: