Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suka-duka Itu Cita

24 September 2021   04:32 Diperbarui: 24 September 2021   04:46 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suka-Duka itu Cita menjadi Kepenuhan Cinta

Berupa kata sarat makna

Berkelana dalam satu muara

Saling terkait tapi berbeda

Selalu menjamah hidup sang peziarah

Tak diundang, senantiasa ada

Menghias hidup sang pencari cinta

Enggan beranjak, walau dipaksa

Kalau dipaksa, makin mengada

Selalu hadir seolah mengusik

Namun apalah arti hidup kalau tanpa kehadirannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun