Didirikan pada tahun 1987, TSMC, yang merupakan singkatan dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company, memproduksi chip untuk perusahaan lain. Taiwan menguasai 60% pasar "foundry" (pengalihdayaan manufaktur semikonduktor/the outsourcing of semiconductor manufacturing) global dan sebagian besarnya berasal dari TSMC sendiri.
Mikrocip supercanggih TSMC digunakan oleh perusahaan lain dalam berbagai perangkat. Perusahaan ini memproduksi prosesor seri A Apple yang digunakan dalam iPhone, iPad, dan Mac, serta memproduksi unit pemrosesan grafis (GPU) NVidia yang digunakan untuk pembelajaran mesin dan aplikasi AI.
Perusahaan ini juga membuat prosesor AMD Ryzen dan EPYC yang digunakan oleh superkomputer di seluruh dunia, dan memproduksi prosesor Qualcomm Snapdragon yang digunakan oleh ponsel Samsung, Xiaomi, OnePlus, dan Google.
Pada tahun 2020, TSMC memulai proses miniaturisasi mikrocip khusus, yang disebut teknologi FinFET 5nm, yang memainkan peran penting dalam pengembangan ponsel pintar dan komputasi berperforma tinggi (HPC). HPC adalah praktik membuat beberapa prosesor bekerja secara bersamaan pada masalah komputasi yang kompleks.
Dua tahun kemudian, TSMC meluncurkan proses miniaturisasi 3nm yang didasarkan pada mikrochip yang lebih kecil. Hal ini semakin meningkatkan kinerja dan efisiensi daya. Prosesor seri A Apple, misalnya, didasarkan pada teknologi ini.
Ponsel pintar (Smartphones), laptop, dan tablet dengan chip 2nm dapat memperoleh manfaat dari kinerja yang lebih baik dan masa pakai baterai yang lebih lama. Hal ini akan menghasilkan perangkat yang lebih kecil dan ringan tanpa mengorbankan daya.
Efisiensi dan kecepatan chip 2 nm berpotensi meningkatkan aplikasi berbasis AI seperti asisten suara, penerjemahan bahasa waktu nyata, dan sistem komputer otonom (yang dirancang untuk bekerja dengan masukan manusia minimal atau tanpa masukan manusia).
Pusat data dapat mengalami pengurangan konsumsi energi dan peningkatan kemampuan pemrosesan, yang berkontribusi pada tujuan keberlanjutan lingkungan.
Sektor seperti kendaraan otonom dan robotika dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan kecepatan pemrosesan dan keandalan chip baru, menjadikan teknologi ini lebih aman dan lebih praktis untuk diadopsi secara luas.
Semua ini terdengar sangat menjanjikan, tetapi meskipun chip 2nm merupakan tonggak teknologi, chip ini juga menimbulkan tantangan. Tantangan pertama terkait dengan kompleksitas produksi.
Memproduksi chip 2nm memerlukan teknik mutakhir seperti litografi ultraviolet ekstrem (EUV). Proses yang rumit dan mahal ini meningkatkan biaya produksi dan menuntut presisi yang sangat tinggi.