Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa AS Buat Isu Kapal Nelayan Tiongkok Terlalu Banyak Merusak Lingkungan Laut?

25 November 2021   17:02 Diperbarui: 25 November 2021   17:18 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: gushiciku.cn
Sumber: gushiciku.cn

Pada bulan Oktober 1978, ketika para nelayan dari Wenchang, Hainan sedang menjaring ikan di Kepulauan Xisha (Paracel), sebuah torpedo telah ikut terjaring. Para nelayan mempertaruhkan nyawa mereka dan membawa torpedo itu untuk diserahkan ke AL Tiongkok.

Setelah pakar AL-PLA mempelajari torpedo ini, ternyata adalah torpedo MK46 buatan AS. Tidak diketahui mengapa torpedo ini diluncurkan di perairan LTS (Laut tiongkok Selatan) dan belum meledak, dan sempat terjaring oleh nelayan.

Torpedo MK46 ini luar biasa. Ini adalah torpedo tercanggih di dunia saat itu. Berkecepatan tinggi dan dapat menarget sasaran di laut dalam, memiliki fungsi pemandu aktif dan pasif. Bahkan saat itu Uni Soviet pun masih tidak memiliki torpedo sebagus buatan AS ini. 

Apalagi torpedo yang terjaring nelayan Tiongkok itu bukan versi untuk yang perdagangan ke luar negeri AS, melainkan yang khusus dipakai oleh militer AS sendiri, asli dan masih berfungsi semua.

AL-Tiongkok tentu sangat senang dapat memperoleh torpedo tersebut secara utuh, sehingga segera mengorganisir para ahli untuk membongkar dan mempelajarinya.

Pada tahun 1994, Tiongkok behasil mengembangkan torpedo anti-kapal selam Yu-7 paling canggih di dunia, sehingga kesenjangan teknis antara teknologi torpedo militer AS secara langsung dipersempit selama 20 tahun, dan nelayan yang memberikan kontribusi besar ini dengan sendirinya memenangkan hadiah dari pemerintah Tiongkok.

Sumber: seaforces.org
Sumber: seaforces.org

Pada tahun 1992, sebuah kapal selam kelas "Oberon" Australia diam-diam menyelinap ke perairan dekat Shanghai-Tiongkok untuk mengumpulkan informasi. Kebetulan tertangkap oleh kapal nelayan ketika sedang melakukan penangkapan ikan, ketika itu terjaring oleh salah satu kapal nelayan.

Namun kapal selam itu terlalu berat, beratnya 1.000 ton, dan perahu nelayan tidak memiliki kekuatan untuk menahannya. Akhirnya, baling-baling kapal selam memotong jaring ikan dan melarikan diri dengan tergesa-gesa

Hanya sayang ketika itu tidak ada camera yang merekamnya, sehingga tidak ada foto yang tersimpan, namun sempat disaksikan oleh puluah kapal nelayan lainnya. Dan kapal selam ini berhasil melarikan diri sebelum kapal AL Tiongkok tiba di lokasi kejadian, tapi tercatat dalam log resmi pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun