Sejak 2016, 91 nelayan Tiongkok atau personel terkait telah berhasil menemukan sejumlah besar perangkat mata-mata luar negeri yang tidak dikenal dari bawah air dan telah menerima penghargaan nasional.
Penghargaan terbesar di sini adalah penemu drone kapal selam, yang sangat berharga dan memiliki kandungan teknis yang sangat tinggi, yang terjaring oleh nelayan Tiongkok bersama ikan.
Tapi Presiden AS Trump saat itu secara pribadi meminta Tiongkok untuk mengembalikan barang ini. Secara uumum mengatakan Tiongkok telah mencuri drone kapal selam AL AS. Tiongkok mengatakan bahwa itu diambil oleh nelayan mereka di wilayahnya sendiri. Bagaimana bisa mengatakan bahwa itu dicuri? Itu tidak benar. Tiongkok menawarkan jika ingin meminta kembali peralatan itu, AS harus mengirim utusan untuk membicarakannya, membuat janji dengan waktu dan tempat yang ditentukan. Â
Tapi akhirnya Trump mengatakan melalui Twitter: Kita harus memberi tahu Tiongkok bahwa kita tidak membutuhkan kapal selam itu lagi, biarkan mereka tetap ambil.
Pada tahun 2019, nelayan Jiangsu berturut-turut mengangkat 9 robot bawah laut di perairan Tiongkok, dan 18 di antaranya berhasil meraih penghargaan nasional. Dari tampak luar, 9 robot ini hanyalah seperti sebuah bola.
Sebenarnya para nelayan telah berhasil dengan tidak sengaja menjaring banyak sekali benda-benda intelijen maritim, hanya saja yang bernilai tinggi barulah diberitakan di media. Tapi apapun benda-benda intelijen asing yang terjaring para nelayan ini, bagi penemunya semua mendapatkan hadiah sesuai dengan tingginya nilai penemuannya.