Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Disintegrasi Yugoslavia sebagai Suatu Pembelajaran untuk Bernegara

14 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 14 Juli 2021   16:55 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari itu juga ketika Zhang berada di hotel bertemu dengan seorang pedagang peralatan listrik Serbia yang baru saja kembali dari Shanghai. Dia berkata, "Di Shanghai setiap hari berubah. Peta Shanghai baru diterbitkan setiap enam bulan. Tapi kita (ex. Yugo) enam bulan sekali berubah passport. Pertama paspor Yugoslavia, lalu ganti paspor Serbia dan Montenegro, dan sekarang mungkin akan menjadi paspor Republik Serbia lagi, karena Montenegro juga mendeklarasikan kemerdekaan beberapa hari yang lalu." Oleh karena itu, desahannya mengungkapkan nasib dan perubahan yang berbeda antara Tiongkok dan Yugoslavia dalam 20 tahun terakhir.

Zhang mengunjungi ibu kota Republik Bosnia dan Herzegovina, kota tua Sarajevo yang jalan-jalannya antik,  di kota tua itu ramai dengan orang-orang sepertinya sudah melupakan bayangan perang. Tapi kenyataan bayangan perang masih ada. Nina pemandu wisatanya, matanya menjadi merah ketika dia berbicara tentang pengalamannya dalam perang di Bosnia dan Herzegovina. Dia menunjuk ke bukit di seberang sisi yang berlawanan dan berkata: "Kanon itu ditembakan dari sana dan bom jatuh ke kota kecil di bawahnya, empat orang di keluarga saya langsung tewas di tempat."

Tembok gedung yang rusak akibat perang masih terlihat jelas. Banyak toko di kota tua menjual kerajinan yang terbuat dari cangkang bom dan cangkang peluru. Zhang membeli tiga cangkang peluru dengan tiga pola ornamen Islam yang berbeda diukir di atasnya. Zhang bertanya arti dari ornamen itu kepada penjaga toko penjual? Dia berkata bahwa yang satu adalah Kedamaian, yang lain adalah Kebahagiaan, dan yang lainnya lagi adalah Cinta. Tiba-tiba terpikir oleh Zhang bahwa orang-orang di dunia berdoa dan memdambakan untuk ketiga harapan itu?

Namun, selalu ada orang di dunia yang ingin menghilangkan keinginan orang-orang pada umumnya dengan berbagai nama atau indentitas, dan bahkan menggunakan kekerasan.

Seorang sarjana di Bosnia dan Herzegovina mengatakan kepada Zhang: "Jangan percaya bahwa orang-orang itu rasional. Kita semua bergaul dengan baik di zaman Tito. Tapi kemudian, begitu politisi menghasut sentimen nasional dan agama rakyat, sentimen nasional dan agama rakyat dimobilisasi. Mereka telah menjadi hewan yang tidak rasional, berkelahi satu sama lain. kemarin mereka adalah teman, dan besok sudah menjadi musuh."

Di Pristina, ibu kota Kosovo, Zhang melakukan percakapan mendalam dengan penanggung jawab Kosovo TV. Dia berkata, "Dia belajar di Universitas Beograd." Dia berkata, "Sahabat saya saat itu adalah seorang Serbia. ." Saya berkata, "Kemudian, Milosevic terlibat dalam Serbianisme yang hebat. Saya dan istri saya orang Albania, kami jadi penganggur."

Dia mengatakan bahwa presekusi ini bahkan melibatkan anak-anak. Anak-anak Serbia dan anak-anak Albania berkelahi setiap hari. Pada akhirnya, mereka harus masuk ke sekolah yang berbeda, yang sama saja dengan apartheid.

Ketika mereka berdua Zhang dan Nina berkendaraan di Kosovo dan melihat kuburan, dan ada banyak kuburan di lereng Pristina. Nina mengatakan kepada Zhang bahwa "setiap keluarga dalam perang ini telah kehilangan orang yang dicintai, sehingga tidak mungkin untuk memulihkan keharmonisan antara Serbia dan Albania."

Ketika membahas masalah ini dengan Serbia, mereka semua menekankan bahwa intervensi kekuatan eksternal juga menyebabkan krisis.

Seorang sarjana senior di Seville mengatakan kepada Zhang, "Pada waktu itu, ada apa yang disebut 'Tentara Pembebasan di Kosovo,' yang sebenarnya membunuh banyak orang Serbia. Sebelum 1999, AS mengidentifikasi organisasi ini sebagai organisasi teroris. Tetapi untuk memecah Yugoslavia, AS mengubah kebijakannya untuk memberikan sejumlah besar dukungan material militer dan pelatihan personel kepada organisasi ini."

Karena itu, dia mengatakan betapa banyak keadilan yang ada dalam politik internasional dan semuanya adalah kepentingan yang dapat terlihat secara jelas dan terang-terangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun