Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KIsah Lybia Makmur Terus Hancur dan Mantan Presiden Gaddafi

4 Juli 2021   14:54 Diperbarui: 4 Juli 2021   15:05 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putra Gaddafi, Mutasim, ditugaskan dengan pasukan yang paling setia, dan pada saat yang sama meningkatkan gaji tentara bayarannya dan melepaskan pembatasan kuota amunisi. Maka perang saudara pecah dengan mereka yang menentang ayahnya.

Meskipun sebelumnya pemberontak itu dapat memukuli polisi seperti memotong sayur, tapi menghadapi tentara reguler tidak ada apa-apanya, mereka menderita banyak korban dalam beberapa hari, dan mereka dan negara pembecia dia melihat revolusi sudah berada pada lampu kuning (hampir padam).

Ketika sudah mencapai tahap ini, keadaan sudah tidak main-main lagi. NATO dan negara-negara Teluk jelas  tidak akan diam duduk dan menonton. Lagi pula, mereka telah melihat Gaddafi sebagai seorang yang sombong, dan sudah marah padanya selama beberapa tahun. Bagaimanapun, Gaddafi adalah seorang diktator yang tak terbantahkan, dan sebagai tokoh politik jika dia tidak menangkap kesempatan semacam ini bersifat spekulatif, pastilah menghina profesinya sendiri.

Pada musim panas saat itu dimana ketika setan-setan sedang menari dengan liar, pada bulan Maret 2011, oposisi di Libya menerima sumbangan dari Qatar berupa dolar AS dan minyak, cukup untuk mereka gunakan setidaknya selama satu bulan; Qatar juga memberikan cuti berbayar kepada para pekerja Libya. Maka bagi mereka lebih baik untuk pulang ke negaranya untuk melakukan kesenangan pertempuran; Qatar telah memberikan senjata kepada oposisi lebih dari sekali, terutama rudal anti-tank.

Pada bulan Mei, "Dewan Transisi Nasional Libya (NTC)" menyatakan bahwa mereka membutuhkan 3 miliar dolar AS, dan Qatar segera memberikan 500 juta dolar untuk keadaan darurat. Ketika oposisi menyerang ibu kota Tripoli pada bulan Agustus, Qatar mengecualikan dengan mengizinkan wartawan Al Jazeera unutk membuat laporan dengan mengikuti tentara; ketika PBB memutuskan untuk menetapkan larangan terbang di Libya, Qatar adalah yang pertama mengangkat tangannya untuk menyediakan pesawat.

Mengapa tim Qatar begitu antusias menumbangkan Gaddafi? Tentu saja karena menguntungkan.


Qatar menjual gas alam ke Eropa, dan Libya menjual minyak ke Eropa. Keduanya adalah rival dalam energi. Qatar memberikan modal ventura kepada oposisi, agar dapat menginjakkan kaki di industri minyak Libya jika memenangkan taruhan.

Dan itu ternyata benar, hanya satu bulan setelah pecahnya perang saudara di Libya, Qatar mencapai kesepakatan minyak dengan oposisi. Industri minyak, yang telah benar-benar ditutup karena konflik, dimulai kembali karena intervensi dan mediasi Qatar.

Modal ventura yang diinvestasikan beberapa bulan lalu segera menggandakan pengembalian. Ada tim yang disebut "Kelompok Pejuang Islam Libya" di oposisinya. Tim ini dibentuk dari jihadis Libya yang berutempur dengan Soviet selama Perang Afghanistan. Setelah perang, mereka kembali ke negaranya akan mendirikan negara seperti Gaddafi, namun semuanya tertangkap oleh putra Qaddafi. Setelah itu, mereka tinggal di bagian timur negara itu secara diam-diam sementara tiarap dulu, dan kali ini mereka mengambil kesempatan untuk bangkit.

Pendukung utama Qatar adalah tim ini. Dengan jet tempur NATO yang mengawal mereka, dan dana serta dukungan senjata dari negara-negara Teluk yang terus mengalir,  faksi-faksi oposisi terus mengetakan pengepungan mereka.

Intervensi NATO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun