Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisakah Hegemoni Dolar AS Dipatahkan oleh De-dolarisasi Tiongkok-Rusia-Iran?

26 Juni 2021   18:19 Diperbarui: 26 Juni 2021   18:40 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mikesmoneytalks.ca

Menurut ukuran ekonomi Tiongkok dan andilnya dalam perdagangan internasional, RMB setidaknya harus menempati peringkat ketiga agar dapat menandingi  dolar AS. Namun tampaknya tiongkok masih jauh dari tujuan ini.

Peran Euro

Membicarakan tentang de-dolarisasi banyak orang cendrung mengabaikan peran yang dimainkan Euro dalam de-dolarisasi.

Euro adalah mata uang dengan potensi paling besar untuk de-dolarisasi global. Padahal, kelahiran Euro pada awalnya merupakan pesaing dolar. Bahkan adalah pesaing terbesar.

Banyak orang mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa akan bergandengan tangan dengan AS untuk berurusan atau melawan Tiongkok bersama-sama. Namun, banyak pengamat yang berpandangan negara-negara Uni Eropa akan mengambil rute independen. 

Baca; Dalam KTT G7 Eropa Menolak Ajakan AS Berkonfrontasi Terbuka Dengan Tiongkok

Bahkan dalam pertarungan antara Tiongkok dan AS justru merupakan peluang besar bagi UE untuk merdeka. UE mendirikan Zona Euro, terus terang itu merupak tindakan mandiri dan ingin merdeka dari AS.

Di satu sisi ingin menyingkirkan ketergantungan pada dolar AS. Di sisi lain, Zona Euro bisa menjadi grup yang kuat, bersaing dengan AS. Ini adalah peta jalan (road map) untuk kemerdekaan negara-negara Uni Eropa.

Namun, zona Euro telah mengalami beberapa kesulitan. Ada beberapa kelemahan kelembagaan yang perlu diatasi.

Tiongkok dan Rusia perlu membantu UE. Jadi baik Rusia dan Tiongkok ingin mengangkat Euro. Pada saat yang sama perlu menarik negara-negara Uni Eropa ke dalam seperti yang telah dibicarakan di atas.

Jadi banyak pengamat dan analis yang memprediksi, setelah jangka waktu tertentu, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Ketika tekanan AS secara bertahap kehilangan efeknya. Negara-negara UE dapat mengikuti arus dan menerima tarikan Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun