Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pandemi Covid-19 Mengubah Situasi Dunia, Apa Dampak terhadap Sospol AS?

31 Desember 2020   20:09 Diperbarui: 1 Januari 2021   18:26 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by frank mckenna on Unsplash

Terus terang, setelah membaca tulisan dan penelitian Stigliz kita akan menjadi tidak yakin. Yang dapat kita lihat adalah bahwa beberapa orang di AS mulai merenungkannya. Baca tulisan yang lalu:

Baca: Mengapa AS Susah Melakukan Reformasi Konstitusi?

Tapi itu bukan konsensus sosial. Ada beberapa pakar, termasuk Fukuyama termasuk Tom Fredman seperti tulisan terdahulu penulis di atas. Mentalitas mereka masih sama sampai sekarang.

Tom Fredman atau Thomas L. Friedman adalah kolumnis Op-Ed urusan luar negeri surat kabar itu pada 1995. Dia bergabung dengan surat kabar " The New York Times" pada 1981, setelah itu dia menjabat sebagai kepala biro Beirut pada 1982, kepala biro Yerusalem pada 1984, dan kemudian di Washington sebagai koresponden diplomatik pada 1989, dan kemudian koresponden dan koresponden ekonomi Gedung Putih.

Friedman dianugerahi Penghargaan Pulitzer 1983 untuk pelaporan internasional (dari Lebanon) dan Penghargaan Pulitzer 1988 untuk pelaporan internasional (dari Israel). Dia juga memenangkan Penghargaan Pulitzer 2002 untuk komentar.

Friedman adalah penulis "Dari Beirut ke Yerusalem," yang memenangkan Penghargaan Buku Nasional pada tahun 1989. Dia telah menulis beberapa buku lain, termasuk "Hot, Flat and Crowded," sebuah best seller internasional.

Lahir di Minneapolis, Mr. Friedman menerima gelar B.A. gelar dalam studi Mediterania dari Universitas Brandeis pada tahun 1975. Pada tahun 1978 dia menerima gelar master dalam studi Timur Tengah modern dari Oxford. Kolomnya muncul setiap hari Minggu dan Rabu.

Menurut pandangan mereka, AS sebenarnya memang memiliki masalah, masalah ini disebabkan oleh buatan sesorang yaitu Trump, jika Trump disingkirkan dari  "posisi dewa" semuanya akan normal kembali.

Namun sebenarnya refleksi meraka ini sangatlah dangkal. Penyakit di AS bukanlah disebabkan oleh individu. Dalam arti tertentu, ini pasti penyebabnya dari berbagai masalah yang terakumulasi di AS selama bertahun-tahun. 

Terpilihnya Trump secara keseluruhan adalah masalah tersendiri. Ini mencerminkan keseluruhan sistem politik AS. Ada masalah dengan sistem ini. Terlalu dangkal bagi kita untuk mengaitkan masalah tersebut hanya disebabkan karenasatu orang. Demikian pandangan pakar luar pemerhati AS.

Kini AS sedang marah dan menegur bahkan menangkap kepada siapa saja yang dianggap penghambat AS membuat semua orang tidak senang hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun