Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Laut Tiongkok Selatan Memanas Gegara Ulah Provokasi AS-Beranikah Melawan Setara 110 Kapal Induk Tiongkok yang Tak Tenggelam

28 Juli 2020   19:28 Diperbarui: 31 Juli 2020   10:31 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari pihak Tiongkok hanya Yang Zhiliang yang terlukan lengan kirinya. Dan seketika itu Tiongkok merebut kembali 6 pulau dan terumbu karang sekali gus. Dan selanjutnya Tiongkok benar-benar mendapatkan pijakan di Terumbu Karang Yongshu.

Sumber: aiguoxin.cn+kongzhong.com+sohu.com+baike.com
Sumber: aiguoxin.cn+kongzhong.com+sohu.com+baike.com
Namun, pasukan penjaga AL Tiongkok pertama-tama tinggal di rumah-rumah daurat beratap jerami.

Para prajurit Tiongkok hampir tidak memiliki pijakan di Terumbu Karang Yongshu, hanya gubuk untuk istirahat. Di antara semua pejuang perbatasan di Tiongkok, kelompok tentara pertama yang ditempatkan di Terumbu Karang Yongshu pada tahun 1988 dapat dianggap sebagai salah satu yang paling sulit.

Sumber: zhuanlan.zhihu.com
Sumber: zhuanlan.zhihu.com
Dalam lingkungan yang sangat sulit ini, para prajurit pembela karang bertahan selama setengah tahun sampai berhasil menyelesaikan Observatorium Kelautan Yongshu pada tanggal 2 Agustus 1988. Berupa bangunan dua lantai dengan luas lebih dari 1.000 meter persegi, namun hampir tidak diperlengkapi dengan perlengkapan untuk hidup, dan lingkungan yang buruk.

Pada 1988 Terumbu Karang Yongshu menjadi tindakan besar Tiongkok untuk menyatakan kedaulatan atas LTS.

Pada tahu 2009 Filina secara sepihak menyatakan Pulau Huangyan sebagai wilayahnya. Filipina secara sepihak mendeklarasikan Pulau Huangyan sebagai wilayah Filipina dalam bentuk hukum domestik. Tentu saja, Tiongkok tidak mengakui deklarasi tersebut.


Pada 10 April 2012, 12 kapal penangkap ikan Tiongkok beroperasi di dekat pulau Huangyan. Tiba-tiba, dicegat kapal perang Filipina dan menangkap para nelayan. Foto-foto nelayan Tiongkok yang ditelanjangi oleh tentara Filipina dan terkena sinar matahari di dek langsung meledakkan media Tiongkok dan menyebabkan kecaman nasional. 

Pemerintah Tiongkok segera mengambil tindakan balasan dan melakukan intervensi diplomasi, di satu sisi, mengirim kapal pengawal pantai ke lokasi Pulau Huangyan, untuk mencegah tindakan provokatif baru oleh Filipina, kapal-kapal Tiongkok tetap berada di Pulau Huangyan dan mulai menerapkan kontrol yang sebenarnya.

Tiongkok selama ini menyerukan "menyelesaikan sengketa dan melakukan pengembangan bersama" sebagai niat baik Tiongkok untuk jangka panjang.

Mulai dari insiden Pulau Huangyan pada tahun 2012, Tiongkok telah mulai menerapkan kontrol aktual besar-besaran terhadap kontrol di LTS, untuk mencegah pengakuan sepihak dari negara-negara sekitar LTS.

Terumbu Karang Yonshu yang sebelumnya hanya sekedar hanya bisa untuk pijakan beberapa orang saja, kini rencana didirikan Observatorium Laut tidak hanya bisa menampung beberapa orang saja, tapi dapat juga menempatkan pasukan dan merapatkan kapal perang disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun