Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Alasan Trump-AS Mundur dari Suriah

12 Februari 2019   13:06 Diperbarui: 12 Februari 2019   13:19 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Militer AS sekitar 2000an orang yang ditempatkan di Suriah, sebagian besar di Suriah utara. Dengan alasan melatih membantu angkatan bersenjata Kurdi dan Arab untuk memerangi "ISIS."

Keputusan Trump Bukan Mendadak

Pejabat anonim di Gedung Putih membantah bahwa pengumuman Gedung Putih tentang penarikan pasukan AS"mendadak/membuat semua pihak tidak siap" pada konferensi pers hari itu, mengatakan bahwa keputusan itu konsisten dengan posisi Trump sejak ia terpilih sebagai presiden pada tahun 2016.

Pada 3 April tahun lalu, Trump mengatakan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, operasi militer AS di Timur Tengah telah menelan banyak biaya tetapi "tidak ada menghasilkan apa-apa".  Dia berharap AS dapat menarik pasukannya dari Suriah.

Sumber: Donald Trump twitter
Sumber: Donald Trump twitter
Analis menunjukkan bahwa pemerintahan Trump, yang menjunjung tinggi konsep "America Firtst", tidak puas dengan kehadiran militer berskala besar AS di luar negeri dan percaya bahwa praktik mahal semacam itu tidak membawa manfaat besar bagi AS. Pemerintahan Trump mencoba menarik diri militer AS dari "lumpur/mire pool" perang Suriah, sehingga menambah keuntungan politik bagi dirinya sendiri.

Wayne White, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, percaya bahwa keputusan Gedung Putih untuk menarik pasukan juga terkait dengan ancaman baru-baru ini dari Turki untuk berperang melawan pasukan Kurdi di bagian timur laut Suriah.


Seperti diketahui akhir-akhir ini, hubungan antara AS dan Turki telah tegang karena niat pihak Turki untuk memulai operasi militer melawan angkatan bersenjata Kurdi. Presiden Turki Erdogan mengatakan pada tanggal 12 Desember bahwa Turki akan memulai operasi di sebelah timur Sungai Eufrat Syria.

White menunjukkan bahwa Turki dapat melintasi perbatasan untuk menyerang pasukan bersenjata Kurdi Suriah yang didukung oleh AS, yang juga menyebabkan Trump khawatir bahwa keamanan militer AS setempat terancam. 

Para pemimpin AS dan Turki melakukan panggilan telepon pada masalah Suriah pada 14 Desember lalu. Mereka tidak mengesampingkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan selama pembicaraan tilpon tersebut, dan keputusan Trump untuk menarik pasukan juga mungkin terkait dengan perjanjian tersebut.

Menurut ahli Timteng, Turki selalu khawatir bahwa pasukan Kurdi di Suriah akan menduduki wilayah lebih besar dan menjadi lebih kuat serta menyebabkan kecenderungan separatis dalam negerinya. 

AS telah melatih angkatan bersenjata Kurdi untuk berperang melawan "ISIS" di Suriah, yang telah lama menyebabkan ketidakpuasan Turki. Pemerintahan Trump telah memutuskan untuk menarik pasukannya dan juga mempertimbangkan meningkatkan hubungan dengan Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun