Trump mengatakan: "Jangan lupa kedua orang tua saya lahir di sektor UE, Oke? Maksud saya, ibu saya adalah Skotlandia, ayah saya adalah Jerman. Dan Anda tahu saya mencintai negara-negara itu. Saya menghormati para pemimpin negara-negara tersebut. Namun dalam hal perdagangan, mereka benar-benar memanfaatkan kami. Dan banyak dari negara-negara yang berada di NATO, mereka tidak membayar kewajiban mereka. Saya pikir Uni Eropa adalah musuh, apa yang mereka lakukan pada kita dalam perdagangan. Sekarang kita tidak akan memikirkan Uni Eropa lagi mereka adalah musuh."
Menurut laporan dari Washington Post, NATO saat ini memiliki 29 negara anggota, tetapi tahun lalu, hanya empat negara: AS, Inggris, Estonia, dan Yunani yang menganggarkan setidaknya 2% dari PDB mereka untuk militer.
Tahun ini diharapkan jumlah negara untuk mencapai target ini akan meningkat menjadi delapan. Keempat negara tambahan itu adalah Polandia, Rumania, Latvia, dan Lituania. Dari negara-negara yang berkontribusi ini, pengeluaran militer AS mencapai 3,5% dari PDB dan menanggung dari biaya NATO 68,7% daripada 90% yang diklaim Trump.
Dalam keadaan seperti ini, tidak hanya pengeluaran militer Polandia mencapai standar 2% dari PDB, tetapi juga mempersiapkan untuk menghabiskan 2 miliar USD lagi untuk membantu mendirikan pangkalan militer. Itu benar-benar langka dan terpuji untuk Trump.
Dalam pandangan Presiden AS Trump, Polandia adalah role model nyata bagi orang-orang Eropa.
Karena itu, kolaborasi Polandia dan AS di bidang pertahanan nasional akan menjadi lebih kuat, ini termasuk kerjasama dalam hubungan militer, intelijen, pertahanan rudal, teknologi dan pelatihan. Dan AS memang mencari partner seperti itu. Suatu negara yang mampu memberikan uang dan mampu memberikan kekuatan.
Pada awal tahun ini, pemerintahan Trump mengumumkan perubahan arah strategi keamanan nasional AS.
Pemerintah Trump menerbitkan "Strategi Keamanan Nasional" dan "Strategi Pertahanan Nasional" yang dalam ringkasan dilaporkan, menggeser titik fokus pertahanan nasional AS dari terorisme dan menuju persaingan strategis antarnegara, menyebut Rusia sebagai "pesaing utama" dan menyatakannya sebagai "tantangan terbesar bagi keamanan nasional AS berulang kali melebihi terorisme."
(Baca: Apa Strategi Keamanan Dan Pertahanan AS Tahun 2018 Dalam Era Pemeritahan Trump? )
Semetara itu sekutu tradisional AS, Eropa dalam membantu dan mendukung sanksi AS kepada Rusia tidak pernah sehebat itu.
Pada 11 Juli tahun ini, sebelum pembukaan resmi KTT NATO, Trump membombardir Jerman dengan kritik, mengatakan bahwa Jerman "belum menjadi pemimpin yang baik" dan mengkritik Jerman karena mengimpor sejumlah besar gas alam Rusia, Jerman sudah "dikendalikan" oleh Rusia dan telah menjadi "tawanan" Rusia.