Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perang Dagang AS-Tiongkok

11 April 2018   17:40 Diperbarui: 13 April 2018   16:12 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Asia Financial Publishing

Di masa lalu, ketika Tiongkok pertama kali membuka diri, pada tahun 1990-an, Tiongkok pernah meminta pihak lain ketika memasuki pasar Tiongkok, mereka harus menggunakan usaha patungan, dan tidak boleh masuk sendirian. Dan saat itu mereka setuju dengan persyaratan ini. Tapi persyaratan ini semua telah dihapus sejak Tiongkok menjadi anggota resmi WTO.

Pada kenyataannya, sebenarnya AS tidak dapat menemukan bukti yang sangat bermanfaat. Jika AS memiliki bukti yang sangat bermanfaat bagi mereka, mereka pasti akan menyebutkannya dalam laporan itu, atau di tempat lain. Tetapi tidak ada contoh yang disebutkan dalam laporan itu apa pun, tidak satu pun ada. Jadi itu membuat pihak lain mencurigai bahwa ini mungkin sepenuhnya hanya dibuat-buat.

Pada kenyataannya, peraturan Tiongkok untuk mengelola perusahaan yang didanai asing tidak pernah dituntut atau mengharuskan perusahaan yang didanai asing untuk mentransfer teknologi ke usaha patungan Tiongkok atau usaha patungan lainnya.

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2016, sepuluh perusahaan Tiongkok teratas yang mengekspor ke AS adalah semua perusahaan yang didanai asing. 10 teratas adalah Dell, yang merupakan perusahaan yang didanai sepenuhnya perusahaan berbadan hukum asing.

Investigasi Section 301 bukan satu-satunya, masih ada Investigasi Section 232 untuk Tiongkok yang juga dipenuhi dengan alasan-alasan yang dianggap aneh oleh pihak luar.

Section 232 mengacu pada Section 232 dari " Trade Expansion Act of 1962" AS, dengan kata kunci untuk keamanan nasional AS. Pemerintah AS menyatakan bahwa mereka mengenakan tarif atas baja yang diekspor Tiongkok ke AS karena baja Tiongkok merusak keamanan nasional AS.

Tapi membuat banyak pihak luar yang bertanya, mengapa ekspor baja bisa menyentuh keamanan negara?

Pangamat berpendapat karena AS telah menjadi negara hegemonik berkat menggunakan banyak trik. Apa itu keamanan nasional? Ketika pengamat menanyakan kepada pakar dari AS untuk bidang ini. Bagaimana baja dapat berkaitan dengan keamanan nasional AS. Penjelasan mereka sangat menarik dengan mengatakan, AS dapat menggunakan kata "Keamanan Nasional" untuk dikaitan dengan apa saja, dan kapan saja. Hal itu tidak perlu harus tampak hebat atau penting, sehingga dapat digunakan untuk dikaitan dengan baja.

Umpamanya, AS misalnya pada dasarnya sudah tidak benar-benar memproduksi baja lagi. Sebagian besar baja AS diimpor. Mereka berkata, "Banyak kapal perang AS, kapal induknya, dan banyak senjata militernya semuanya menggunakan baja. Jika baja AS sepenuhnya bergantung pada impor Tiongkok, bukankah itu akan terlibat dengan keamanan nasional AS? Karena jika Tiongkok tidak mengekspor ke AS, atau ada masalah kesetaraan dengan produk Anda, karena kami tidak dapat memproduksi baja, bukankah itu akan memengaruhi pembuatan kapal induk kami, kapal perang kami, dan senjata militer kami? " Demikianlah kira-kira jawabannya.

Jadi kadang-kadang jika kita benar-benar mencoba bernalar dengan AS, kita akan menemukan bahwa itu sangat tidak masuk akal.

Dan kenyataannya adalah bahwa data dari Pabean Tiongkok, Institut Besi dan Baja Amerika, dan lembaga pihak ketiga --- Pusat Penelitian Informasi Baja Lange menunjukkan bahwa pada tahun 2006, Tiongkok mengekspor 5,4 juta ton baja ke AS, tetapi pada tahun 2017 hanya 1,18 juta ton, jadi turun 78%. Salah satu alasannya adalah karena selama kurun waktu ini, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap baja Tiongkok beberapa kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun